Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Bagus Kade Subiksu mengemukakan wisatawan asing menilai Pulau Dewata sangat kotor akibat sampah berserakan sehingga pemandangan menjadi tidak seindah tempo dulu.
"Memang dari hasil survei yang dilakukan secara sampling terhadap wisatawan asing yang melakukan kunjungan hingga akhir tahun 2012, 30 persen wisatawan asing dan 15 persen wisatawan domestik menyatakan Bali sangat kotor," kata Subiksu saat memberi pengarahan terhadap para fasilitator desa pakraman (adat) terkait program "Gerakan Baliku Bersih" di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan bahwa bila penilaian wisatawan tersebut tidak disikapi dengan gerakan kebersihan dari serbuan sampah, maka pariwisata Bali akan menjadi ancaman berat ke depannya.
"Langkah-langkah menjaga kebersihan harus dilakukan oleh semua komponen masyarakat dalam upaya Bali agar tetap menjadi primadona bagi wisatawan, baik asing maupun nusantara," katanya.
Bila masukan dari survei tersebut diabaikan, kata dia, tidak menutup kemungkinan wisatawan akan pindah ke negara lain untuk menikmati liburannya.
"Karena itu kami mengajak semua komponen masyarakat agar tanggap dengan hasil survei tersebut. Kita harus sadar perekonomian Bali selama ini ditopang dari kunjungan turis. Perputaran perekonomian itu berjalan karena Bali menjadi destinasi wisatawan," ucapnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Memang dari hasil survei yang dilakukan secara sampling terhadap wisatawan asing yang melakukan kunjungan hingga akhir tahun 2012, 30 persen wisatawan asing dan 15 persen wisatawan domestik menyatakan Bali sangat kotor," kata Subiksu saat memberi pengarahan terhadap para fasilitator desa pakraman (adat) terkait program "Gerakan Baliku Bersih" di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan bahwa bila penilaian wisatawan tersebut tidak disikapi dengan gerakan kebersihan dari serbuan sampah, maka pariwisata Bali akan menjadi ancaman berat ke depannya.
"Langkah-langkah menjaga kebersihan harus dilakukan oleh semua komponen masyarakat dalam upaya Bali agar tetap menjadi primadona bagi wisatawan, baik asing maupun nusantara," katanya.
Bila masukan dari survei tersebut diabaikan, kata dia, tidak menutup kemungkinan wisatawan akan pindah ke negara lain untuk menikmati liburannya.
"Karena itu kami mengajak semua komponen masyarakat agar tanggap dengan hasil survei tersebut. Kita harus sadar perekonomian Bali selama ini ditopang dari kunjungan turis. Perputaran perekonomian itu berjalan karena Bali menjadi destinasi wisatawan," ucapnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013