Denpasar (Antara Bali) - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mencatat kasus kekerasan terhadap anak meningkat yang saat ini mencapai 15 kasus hingga Juni 2013.
     
"Kasus kekerasan terhadap anak meningkat hingga Juni 2013 saja tercatat ada 15 kasus. Kasus tersebut beragam mulai kekerasan seksual, diskiminasi, hingga penganiayaan," ujar Ketua Harian P2TP2A Kota Denpasar, Luh Putu Aggreni, Senin.
     
Sementara itu selama tahun 2012, kasus kekerasan terhadap anak di Denpasar tercatat sebanyak 13 kasus yang juga didominasi oleh kekerasan seksual, penganiayaan, hingga hak asuh.


Menurut dia, kasus kekerasan terhadap anak saat ini diyakini masih cukup banyak yang belum dilaporkan kepada pihak berwenang karena sering kali dianggap sebagai sebuah aib.
     
Apalagi terkait kasus kekerasan seksual yang mendominasi kini tak hanya terjadi di kota besar, tetapi sudah dijumpai di desa-desa di seluruh Tanah Air.
     
Dia menjelaskan bahwa salah satu pencetus banyaknya kasus kekerasan seksual adalah karena masin terbukanya era globalisasi dengan diiringi perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.
     
"Pencetusnya itu teknologi informasi apalagi sekarang itu era globalisasi yang semakin bebas, sehingga keluarga sangat berperan dalam melakukan filterisasi," ujarnya. (DWA)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013