Denpasar (Antara Bali) - Pembangunan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkoba yang saat ini tengah dibangun di Kabupaten Bangli, Bali, ditargetkan selesai pada tahun 2014 mendatang untuk mengurangi kelebihan kapasitas di LP Kelas II-A Kerobokan, Denpasar.
"Kami harapkan tahun 2014 kelebihan kapasitas di sini (LP Kerobokan) bisa dibawa ke LP Khusus Narkoba di Kabupaten Bangli," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Asep Kurnia di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pembangunan lapas yang didirikan di Dusun Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli itu dilakukan secara bertahap dimana saat ini baru dibangun tembok pagar.
Sedangkan pembangunan gedung kantor dan dapur ditargetkan selesai pada tahun 2013 dan untuk pembangunan blok tahanan dan narapidana ditargetkan rampung pada tahun 2014.
Pihaknya telah menganggarkan dana Rp4 miliar untuk pembangunan gedung perkantoran dan dapur di lapas yang memiliki luas sekitar 2 hektare itu.
Seperti diketahui, LP Kerobokan dihuni oleh mayoritas tahanan dan narapidana yang terjerat kasus narkoba. Di lapas terbesar di Pulau Dewata itu misalnya, saat ini dihuni oleh 982 orang tahanan dan narapidana dari daya tampung seharusnya yang mencapai 323 orang. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami harapkan tahun 2014 kelebihan kapasitas di sini (LP Kerobokan) bisa dibawa ke LP Khusus Narkoba di Kabupaten Bangli," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Asep Kurnia di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pembangunan lapas yang didirikan di Dusun Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli itu dilakukan secara bertahap dimana saat ini baru dibangun tembok pagar.
Sedangkan pembangunan gedung kantor dan dapur ditargetkan selesai pada tahun 2013 dan untuk pembangunan blok tahanan dan narapidana ditargetkan rampung pada tahun 2014.
Pihaknya telah menganggarkan dana Rp4 miliar untuk pembangunan gedung perkantoran dan dapur di lapas yang memiliki luas sekitar 2 hektare itu.
Seperti diketahui, LP Kerobokan dihuni oleh mayoritas tahanan dan narapidana yang terjerat kasus narkoba. Di lapas terbesar di Pulau Dewata itu misalnya, saat ini dihuni oleh 982 orang tahanan dan narapidana dari daya tampung seharusnya yang mencapai 323 orang. (DWA)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013