Simalungun, Sumut (Antara Bali) - Rumah Makan Beringin Indah yang menyediakan menu spesial burung goreng di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, setiap hari membutuhkan ratusan ekor burung jenis ruak-ruak dan puyuh untuk kebutuhan konsumen.

"Jumlah pastinya belum pernah kami hitung karena setiap hari tidak sama yang datang, ya sekitar dua ratus ekor," sebut pemilik rumah makan yang berada di Kampung Beringin tersebut Hj Ajida (59 tahun), Minggu.

Untuk memenuhi kebutuhan burung tersebut Hj Ajida menerima pasokan dari beberapa kabupaten seperti dari Sei Rampah dan Bedagai Kabupaten Serdangbedagai, Sungai Balai Kota Kisaran dan Kota Bagan Batu Provinsi Riau.

"Mereka kirim burung ruak-ruak, nah...kalau burung puyuh saya bikin peternakan yang dikelola keluarga dan masyarakat sekitarnya," kata Hj Ajida.

Peternakan puyuh ini tersebar di delapan kawasan di Kabupaten Simalungun, yakni Dolok Marawan, Karangsari, Bangun 13, Serapuh, Dolok Sinumbah, Bah Jambi, Serbelawan dan Silampuyang.

Hj Ajida mengungkapan ide membuat peternakan karena pelanggannya sering marah kalau di rumah makannya kehabisan persediaan burung. "Tutup saja dan cabut plang burung goreng itu. Begitu kata pelanggan. Ya akhirnya saya cari solusi buat peternakan," paparnya.

Sedangkan usaha ini dirintisnya sejak tahun 1983 dengan besaran kedai ukuran lima meter di jalan lintas Sumatera km 10 Medan-Siantar di Kelurahan Beringin Kecamatan Tapian Dolok.

Seiring waktu usahanya bertambah maju dan membesar. Kini ia membuka usaha kulinernya dua cabang di Jalan SM Raja Simpang Rami Pematangsiantar dan Jalan SM Raja Rantauprapat. (LHS)

Pewarta: Oleh Waristo

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013