Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Provinsi Bali memanggil pimpinan proyek jalan bawah tanah Simpang Dewa Ruci, Kuta, untuk membangun taman di sekitarnya.
"Kami tidak mengerti dengan komitmen pimpinan proyek `underpass` Dewa Ruci. Waktu kami meninjau ke lapangan mereka berjanji akan pemeliharaan taman sebaik mungkin," kata Sekretaris Komisi III DPRD Bali Made Budastra di Denpasar, Selasa.
Hal tersebut menyikapi kondisi taman di sekitar jalan bawah tanah. "Oleh karena itu kami minta pimpinan proyek dari PT Adhi Karya segera memenuhi harapan masyarakat yang disampaikan melalui anggota DPRD. Apalagi proyek ini sedang tahap penyelesaian," katanya.
Ia berharap taman di sekitarnya diperindah karena Simpang Dewaruci merupakan perlintasan wisatawan di Bali.
"Saran untuk menanami beberapa pohon trembesi sebagai perindang oleh anggota dewan juga tak direspon. Janganlah membuat taman yang asal-asalan. Ini adalah daerah wisata yang menikmati tidak saja masyarakat lokal tapi wisatawan asing," katanya.
Budastra lebih lanjut mengatakan pimpinan proyek rasanya tidak kapok-kapok ditegur. Semestinya malu dengan kondisi taman seperti itu. Apalagi dalam pengerjaan dak beton jalan bawah tanah juga tak sesuai besaran teknis. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami tidak mengerti dengan komitmen pimpinan proyek `underpass` Dewa Ruci. Waktu kami meninjau ke lapangan mereka berjanji akan pemeliharaan taman sebaik mungkin," kata Sekretaris Komisi III DPRD Bali Made Budastra di Denpasar, Selasa.
Hal tersebut menyikapi kondisi taman di sekitar jalan bawah tanah. "Oleh karena itu kami minta pimpinan proyek dari PT Adhi Karya segera memenuhi harapan masyarakat yang disampaikan melalui anggota DPRD. Apalagi proyek ini sedang tahap penyelesaian," katanya.
Ia berharap taman di sekitarnya diperindah karena Simpang Dewaruci merupakan perlintasan wisatawan di Bali.
"Saran untuk menanami beberapa pohon trembesi sebagai perindang oleh anggota dewan juga tak direspon. Janganlah membuat taman yang asal-asalan. Ini adalah daerah wisata yang menikmati tidak saja masyarakat lokal tapi wisatawan asing," katanya.
Budastra lebih lanjut mengatakan pimpinan proyek rasanya tidak kapok-kapok ditegur. Semestinya malu dengan kondisi taman seperti itu. Apalagi dalam pengerjaan dak beton jalan bawah tanah juga tak sesuai besaran teknis. (LHS)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013