Jakarta (Antara Bali) - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Senen, Jakarta melonjak dari Rp40.000 menjadi Rp70.000 menjelang puasa.

"Kenaikan disebabkan oleh gagal panen, pasokan cabai dari Jawa banyak yang buruk karena musim hujan," kata salah satu penjual cabai Suhendar (22) di Pasar Senen, Minggu.

Suhendar mengatakan, selain  gagal panen, kenaikan harga BBM yang dibarengi datangnya Bulan Ramadhan membuat harga cabai melambung tinggi.

"Padahal sepekan lalu harga cabai masih di harga Rp50.000 dan pekan sebelumnya bahkan Rp40.000," katanya.

Meski harga cabai naik signifikan, penggemar rasa pedas masih banyak yang memburu cabai. Salah satunya adalah seorang ibu rumah tangga Ina (44).

"Kalau makan tanpa yang pedas-pedas rasanya kurang, jadi meski harga cabai naik jadi tetap beli," kata Ina.

Ina mengatakan gara-gara harga cabai yang melonjak, dia terpaksa harus mengurangi alokasi belanja bahan makanan yang lain.

"Tadi rencananya mau beli daging satu kilo untuk sop, tapi tidak jadi, jadinya membeli setengah kilo saja," katanya.

Melihat minat pembeli yang masih saja tinggi, pedagang seperi Suhendar tetap berusaha memenuhi permintaan konsumen.

"Menjelang puasa saya menambah stok cabai sampai lima kilogram, memang agak sulit mencari yang bagus di musim gagal panen begini, tapi mau bagaimana lagi," katanya.(WRA)

Pewarta:

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013