Denpasar (Antara Bali) - Organisasi masyarakat Tunas Indonesia Raya sebagai sayap Partai Gerindra menyelenggarakan lomba "Gong Baleganjur dan Jukung" di Pantai Sanur, sebagai upaya melestarikan seni dan budaya Bali.

"Lomba `Gong Baleganjur dan Jukung` atau perahu tradisional tersebut sebagai wujud pelestarian seni budaya daerah di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Sasaran lomba ini ditujukan kepada generasi muda," kata Ida Bagus Putu Oka Suryawan, ketua panitia lomba tersebut di Sanur, Kota Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan kegiatan lomba ini merupakan satu kesatuan dari rangkaian kegiatan olahraga, seni dan budaya yang dikemas dalam tema "Tidar Cup V tahun 2013".

"Era globalisasi dan kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap perilaku dan budaya generasi muda, karena kemajuan tersebut sangat menuntut serba instan. Bila seni dan budaya tidak dilestarikan maka lambat laut bisa mengalami perubahan, bahkan punah," katanya.

Karena alasan itu, kata dia, ormas Tidar berupaya mengelar lomba tersebut dengan tujuan generasi muda tetap mencintai seni budaya daerah, walau mereka hidup dalam era globalisasi yang mengedepankan seni modern.

"Lomba ini akan dapat memacu diri agar lebih giat generasi muda, khususnya di Pulau Dewata untuk mencintai seni dan budaya yang telah diwarisinya. Kegiatan ini tidak sekadar mengejar hadiah, namun yang terpenting adalah meningkatkan daya kreativitas di bidang seni," ucap pria asal Desa Sanur itu.

Bila tidak dirangsang dengan kegiatan lomba semacam ini, menurut Oka Suryawan, kelompok (sekaa) gong baleganjur yang hampir semua banjar (dusun) di Bali memiliki dan berlatih tabuh tersebut, tidak diadakan lomba, maka mereka akan jenuh, Karena itu perlu digelar lomba-lomba setiap saat.

"Kami sangat peduli dengan pelestarian seni tersebut. Karena itu kami berharap semua agar menaruh kepedulian terhadap kesenian daerah," katanya.

Begitu juga lomba jukung (perahu tradisional), kata dia, bertujuan untuk memacu generasi muda selalu cinta mata pencaharian sebagai nelayan, seperti yang telah diwariskan oleh nenek moyangnya.

"Indonesia memiliki perairan cukup luas. Terlebih Bali adalah sebagai onjek wisata terkenal di dunia. Wisatawan yang datang ke Bali ingin menikmati wisata air dengan naik jukung. Lihat saja di objek wisata Sanur, Nusa Dua, Kuta dan daerah lain para pelancong senang naik jukung," katanya.

Dengan kenyataan ini, artinya peluang semakin terbuka bagi para nelayan yang bisa sekaligus memberi pelayanan kepada wisatawan untuk berkeliling pantai dengan naik jukung. (WRA)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013