Negara (Antara Bali) - Untuk menghemat bahan bakar (BBM), nelayan di Kabupaten Jembrana mengurangi aktivitas mencari ikan di laut, untuk menekan kerugian.
"Kami tetap melaut, tapi benar-benar memperhitungkan hasil tangkapan. Khawatirnya tidak mendapatkan ikan, padahal sudah membeli BBM," kata Nasrul, salah seorang nelayan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Senin.
Ia mengaku, sudah satu minggu belakangan melaut, karena hasil tangkapan sepi dan cuaca buruk sering terjadi.
Hal yang sama juga disampaikan Samsul, nelayan tradisional di Desa Pengambengan, yang mengatakan, belakangan dirinya terus merugi saat mencari ikan.
"Antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil tangkapan tidak sepadan. Apalagi sekarang harga BBM naik. Kalau mau mencari ikan saya lihat dulu kawan-kawan yang melaut, kalau mereka dapat baru saya ikut," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami tetap melaut, tapi benar-benar memperhitungkan hasil tangkapan. Khawatirnya tidak mendapatkan ikan, padahal sudah membeli BBM," kata Nasrul, salah seorang nelayan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Senin.
Ia mengaku, sudah satu minggu belakangan melaut, karena hasil tangkapan sepi dan cuaca buruk sering terjadi.
Hal yang sama juga disampaikan Samsul, nelayan tradisional di Desa Pengambengan, yang mengatakan, belakangan dirinya terus merugi saat mencari ikan.
"Antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil tangkapan tidak sepadan. Apalagi sekarang harga BBM naik. Kalau mau mencari ikan saya lihat dulu kawan-kawan yang melaut, kalau mereka dapat baru saya ikut," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013