Bangan Siapiapi, Riau (Antara Bali) - Kebun buah nenas ikut menjadi korban dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Bengkalis, Riau, sehingga buah tersebut terancam gagal panen yang dilakukan masyarakat.

"Mau bilang apa lagi. Sebab tanaman nenas ini ikut terbakar di bawa arah angin, karena buahnya ditanam berdampingan dengan lahan yang terbakar," ujar Nasrul, petani nenas di Bengkalis, Ahad.

Menurut dia, biasanya kalau terjadi kebakaran lahan tidak sampai mengenai kebun nenas miliknya yang ditanam di sepanjang pinggir jalan di jalan lintas timur Sumatera.

Kebun nenas miliknya terbakar sekitar dua hektare lebih dan dalam kondisi yang hangus terbakar, meski tidak terlihat lagi api dan asap membakar.

Rencananya sekitar sebulan lagi sudah bisa ia panen, untuk melayani permintaan masyarakat pada bulan suci Ramadhan 1434 Hijriah serta menyambut datangnya hari besar bagi umat Islam yaitu lebaran.

"Ada sebagian kecil kebun nenas yang tidak terbakar, namun kami harus padai menjaga dan merawatnya agar bisa dipanen sesuai waktu," katanya.

Disepanjang jalan raya lintas timur Sumatera tepatnya di Simpang Batang Kabupaten Bengkalis menuju ke Simpang Ujung Tanjung, Kabupaten Rokan Hilir, terlihat perkebunan kelapa sawit terbakar.

Kebun kelapa sawit sudah berusia sekitar empat tahun dan sedang buah pasir atau buah awal dari tanaman sawit berada dalam kondisi hagus terbakar sebagai dampak dari kebakaran lahan. (WRA)

Pewarta: Oleh Muhammad Said

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013