Denpasar (Antara Bali) - Forum Rektor Indonesia telah merumuskan enam poin yang dapat dijadikan syarat menjadi presiden Indonesia mendatang sebagai salah satu upaya menekan angka golongan putih dalam proses demokrasi.
"Syarat-syarat menjadi presiden dirumuskan, kalau itu masyarakat setuju, silakan pilih," kata Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Laode M Kamaluddin usai membuka Pertemuan FRI Regional Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur di Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Sabtu.
Keenam syarat menjadi pemimpin negara itu di antaranya calon pemimpin yang minim dengan catatan negatif atau memiliki rekam jejak yang baik.
Selain itu, calon pemimpin yang memiliki keberanian membangun negara tanpa takut kepada Barat karena perhatian dunia saat ini tertuju kepada Asia sebagai mesin global.
Syarat ketiga, lanjut Laode, calon pemimpin yang mampu merubah hal kecil menjadi luar biasa dan pemimpin yang memperhatikan nasib orang miskin.
Kemudian pemimpin yang memiliki ketegasan dan memahami masalah hukum serta yang terakhir calon pemimpin yang mampu membawa negara yang besar di Asia dan dunia.
Menjelang pemilihan presiden tahun 2014 mendatang, pihak kampus didorong untuk ikut memberikan advokasi kepada pemilih muda terutama di kalangan kampus, disamping memberikan sosialisasi dan pemahaman terkait pemilihan umum.
Nantinya, para calon pemimpin yang dinilai memenuhi enam syarat tersebut akan dipublikasikan pada awal Januri-Februari tahun 2014 mendatang.
"Nanti bulan Januari-Februari akan kami tonjolkan, bisa saja mereka bukan dari kalangan partai, tetapi jika ada, mereka bisa mencari kendaraan partai," ucap Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang itu. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Syarat-syarat menjadi presiden dirumuskan, kalau itu masyarakat setuju, silakan pilih," kata Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Laode M Kamaluddin usai membuka Pertemuan FRI Regional Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur di Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Sabtu.
Keenam syarat menjadi pemimpin negara itu di antaranya calon pemimpin yang minim dengan catatan negatif atau memiliki rekam jejak yang baik.
Selain itu, calon pemimpin yang memiliki keberanian membangun negara tanpa takut kepada Barat karena perhatian dunia saat ini tertuju kepada Asia sebagai mesin global.
Syarat ketiga, lanjut Laode, calon pemimpin yang mampu merubah hal kecil menjadi luar biasa dan pemimpin yang memperhatikan nasib orang miskin.
Kemudian pemimpin yang memiliki ketegasan dan memahami masalah hukum serta yang terakhir calon pemimpin yang mampu membawa negara yang besar di Asia dan dunia.
Menjelang pemilihan presiden tahun 2014 mendatang, pihak kampus didorong untuk ikut memberikan advokasi kepada pemilih muda terutama di kalangan kampus, disamping memberikan sosialisasi dan pemahaman terkait pemilihan umum.
Nantinya, para calon pemimpin yang dinilai memenuhi enam syarat tersebut akan dipublikasikan pada awal Januri-Februari tahun 2014 mendatang.
"Nanti bulan Januari-Februari akan kami tonjolkan, bisa saja mereka bukan dari kalangan partai, tetapi jika ada, mereka bisa mencari kendaraan partai," ucap Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang itu. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013