Jakarta (Antara Bali) - Mayoritas masyarakat Indonesia menggemari makanan kemasan dengan kualitas olahan tangan (makanan artisanal), terbukti dari survei global yang dilakukan oleh perusahaan riset pasar Ipsos.

Temuan ini disampaikan dalam siaran pers perusahaan riset pasar, Ipsos  yang diterima Antara Jakarta, Rabu. Pertanyaan yang diajukan dalam survei adalah jenis makanan apa yang paling diminati ketika makan di rumah. Pilihan jawabannya adalah makanan artisanal, makanan daerah dan budaya yang berbeda, makanan tempo dulu, makanan yang dimasak sendiri, makanan dengan merek restoran yang tersedia di toko, dan makanan yang dibuat koki terkenal.

Sebanyak 61 persen orang Indonesia memilih makanan artisanal, jika dibandingkan dengan negara lainnya. Makanan artisanal dikemas secara lokal dan mudah ditemui, orang Indonesia menganggap bahwa kualitas olahan tangan merupakan produk yang lezat serta percaya bahwa ada ahli yang terlibat dalam proses pembuatannya.

Orang Indonesia  juga menggemari makanan tempo dulu (49 persen), alasannya makanan tempo dulu adalah makanan yang mengingatkan kenangan masa lalu dan tidak lepas dari budaya bangsa dimana masakan dimakan bersama secara komunal.

Makanan dari daerah atau budaya yang berbeda disukai sebanyak 51 persen orang Indonesia, makanan dimasak sendiri diminati sebanyak 34 persen, makanan merek restoran sebanyak 24 persen, sedangkan makanan yang dibuat koki terkenal 15 persen.

Sementara itu, makanan daerah atau budaya yang berbeda paling disukai oleh orang Australia (61 persen) dan paling sedikit diminati orang Korea Selatan (20 persen).  
   
Untuk orang India, makanan yang paling digemari adalah makanan dengan merek restoran yang tersedia di toko (45 persen) dan yang dibuat koki terkenal (37 persen). (*/DWA)

Pewarta: Oleh Arnaz-Catia-Arya

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013