Temanggung (Antara Bali) - Puluhan artefak peninggalan zaman Mataran Kuno yang ditemukan di kompleks Situs Liyangan, Desa Purbosari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dipamerkan di balai desa tersebut.
Pameran yang dibuka Bupati Temanggung Hasyim Afandi di Temanggung, Senin, akan berlangsung hingga 23 Juni 2013.
Hasyim Afandi mengatakan, artefak atau benda-benda kuno yang ditemukan di Situs Liyangan mempunyai sejarah yang tinggi.
Melalui pameran ini masyarakat Temanggung dan sekitarnya bisa menyaksikan langsung sehingga bisa mengetahui benda sejarah yang ditemukan di lereng Gunung Sindoro ini.
Pada pameran tersebut dipajang sekitar 50 artefak yang ditemukan di situs Liyangan Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo. Artefak tersebut, antara lain berupa guci, keramik, dan batu-batu candi.
"Pameran ini bagus sekali, namun harus disertai dengan penggalian tetang sejarah Liyangan yang lebih teliti lagi sehingga sejarah Liyangan yang benarnya bisa diketahui oleh seluruh masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, penggalian, penelitian dan penataaan Situs Liyangan harus terus dilakukan dan rekontruksi hasil temuan juga harus dilakukan dengan melihat langsung ke lapangan. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Pameran yang dibuka Bupati Temanggung Hasyim Afandi di Temanggung, Senin, akan berlangsung hingga 23 Juni 2013.
Hasyim Afandi mengatakan, artefak atau benda-benda kuno yang ditemukan di Situs Liyangan mempunyai sejarah yang tinggi.
Melalui pameran ini masyarakat Temanggung dan sekitarnya bisa menyaksikan langsung sehingga bisa mengetahui benda sejarah yang ditemukan di lereng Gunung Sindoro ini.
Pada pameran tersebut dipajang sekitar 50 artefak yang ditemukan di situs Liyangan Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo. Artefak tersebut, antara lain berupa guci, keramik, dan batu-batu candi.
"Pameran ini bagus sekali, namun harus disertai dengan penggalian tetang sejarah Liyangan yang lebih teliti lagi sehingga sejarah Liyangan yang benarnya bisa diketahui oleh seluruh masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, penggalian, penelitian dan penataaan Situs Liyangan harus terus dilakukan dan rekontruksi hasil temuan juga harus dilakukan dengan melihat langsung ke lapangan. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013