Denpasar (Antara Bali) - Bali yang kaya tradisi seni dan budaya hingga kini belum memiliki gedung pertunjukan kesenian representatif dengan sistem pencahayaan yang memadai.

"Perkembangan belakangan ini mengindikasikan bahwa masa depan panggung pementasan di Bali benar-benar suram," kata Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Udayana Prof Dr I Nyoman Darma Putra di Denpasar, Sabtu.

Pengamat pariwisata dan seni budaya Bali itu mengatakan, di luar gedung Taman Budaya Denpasar hampir tidak ada panggung kesenian yang representatif.

Proyek Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Kabupaten Badung, yang dirancang menjadi gedung atau panggung kesenian modern tidak kunjung rampung karena alasan finansial dan konflik berkelanjutan dari pengelolaannya.

Meskipun demikian, GWK sebagai bagian dari "staged culture" Bali sudah tampak dalam beberapa kegiatan besar, seperti pementasan orkestra dan musik kolosal yang melibatkan artis asal Jakarta. (M038)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013