Nusa Dua (Antara Bali) - Indonesia menilai "Joint Organization Data Initiative" (JODI) penting keberadaannya untuk mengetahui gambaran kebutuhan dan pasokan gas di dunia untuk dapat menentukan pasar potensial.
    
"Dengan mengetahui kondisi dan dinamisme itu tentunya dapat ditentukan jumlah pasokan untuk memenuhi kebutuhan  di pasar dunia," kata Kepala Divisi Data dan Pelayanan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian ESDM, Rinaldi Adam, di sela-sela "3rd Gas Data Transparansi Conference" di Nusa Dua, Rabu.

Selama ini sebagian produksi gas dalam bentuk "liquefied natural gas" (LNG) Indonesia diekspor ke sejumlah negara, seperti Korea dan Jepang.

Dia menambahkan, dari pertemuan tersebut ada hal yang menarik diperoleh yakni perubahan peta pasokan LNG itu, Eropa yang dipasok oleh Rusia dan Amerika Serikat oleh Timur Tengah.

Akan tetapi Amerika Serikat diprediksi memiliki cadangan gas yang cukup banyak sehingga membuat negara tetangganya yakni Kanada yang juga mengekspor LNG ke negeri paman sam, berusaha mencari pasar baru.

"Hal itu akan mempengaruhi Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor LNG. Dinamika seperti itulah yang ingin kami ketahui," ujarnya.  

Sebelumnya Staf Ahli Menteri Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan data dari JODI sangat penting dalam menentukan pemanfaatan energi minyak di Tanah Air. (IGT)

Pewarta: Oleh IGK Agung W

Editor : I Gusti Ketut Agung Wijaya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013