Pekanbaru (Antara Bali) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim cadangan minyak bumi Indonesia saat ini tersisa sekitar 4,4 miliar barel atau 0,2 persen dari cadangan minyak dunia.
"Kondisi ini tentunya akan terus menurun setiap tahunnya namun dapat diantisipasi dengan teknologi terbaharukan," kata Kepala SKK Migas Wilayah Sumbagut, Agung P Budiono kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Dia menguraikan, cadangan minyak dunia tertinggi untuk wilayah Asia saat ini masih dimiliki oleh sejumlah negara maju seperti China yang mencapai 14,8 miliar barel, dan India sekitar 5,8 miliar barel, serta Malaysia yakni mencapai 5,5 miliar barel.
Selanjutnya Vietnam yakni mencapai 4,5 miliar barel dan Australia yang mencapai 4,2 miliar barel, serta Brunai Darussallam yang hanya 1,1 miliar berel. "Dengan kondisi semikian, maka untuk mempertahankan produksi minyak harus didukung dengan teknologi terbaharukan," katanya. (*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kondisi ini tentunya akan terus menurun setiap tahunnya namun dapat diantisipasi dengan teknologi terbaharukan," kata Kepala SKK Migas Wilayah Sumbagut, Agung P Budiono kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Dia menguraikan, cadangan minyak dunia tertinggi untuk wilayah Asia saat ini masih dimiliki oleh sejumlah negara maju seperti China yang mencapai 14,8 miliar barel, dan India sekitar 5,8 miliar barel, serta Malaysia yakni mencapai 5,5 miliar barel.
Selanjutnya Vietnam yakni mencapai 4,5 miliar barel dan Australia yang mencapai 4,2 miliar barel, serta Brunai Darussallam yang hanya 1,1 miliar berel. "Dengan kondisi semikian, maka untuk mempertahankan produksi minyak harus didukung dengan teknologi terbaharukan," katanya. (*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013