Magelang (Antara Bali) - Ribuan umat Buddha mengikuti detik-detik perayaan Tri Suci Waisak 2557 BE/2013 di pelataran Candi Mendut Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu.
Detik-detik Waisak jatuh tepat pukul 11.24.39 WIB. Menjelang detik-detik Waisak dilakukan doa dan meditasi.
Pemimpin perwakilan dari 12 majelis yang tergabung dalam Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) memanjatkan doa secara bergiliran.
Pandita Iwan dari Yayasan Buddha Dharma Indonesia (YPSBDI) mengatakan bahwa pihaknya memanjatkan doa untuk keseluruhan rakyat Indonesia. "Kami berdoa demi kemakmuran bangsa Indonesia," katanya.
Biksu Tadisa Paramita Mahastavira, dalam renungan Waisak, menyampaikan salam semoga Waisak membawa berkah.
Ia mengatakan bahwa Waisak memperingati tiga peristiwa penting, yakni kelahiran, kesempurnaan, dan mahaparinirwana terhadap Buddha Sakyamuni.
"Kita menjadikan hukum sebab akibat sebagai cermin kehidupan. Ragam cermin kehidupan di tengah masyarakat dipengaruhi jodoh karma dan kehidupannya," katanya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Detik-detik Waisak jatuh tepat pukul 11.24.39 WIB. Menjelang detik-detik Waisak dilakukan doa dan meditasi.
Pemimpin perwakilan dari 12 majelis yang tergabung dalam Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) memanjatkan doa secara bergiliran.
Pandita Iwan dari Yayasan Buddha Dharma Indonesia (YPSBDI) mengatakan bahwa pihaknya memanjatkan doa untuk keseluruhan rakyat Indonesia. "Kami berdoa demi kemakmuran bangsa Indonesia," katanya.
Biksu Tadisa Paramita Mahastavira, dalam renungan Waisak, menyampaikan salam semoga Waisak membawa berkah.
Ia mengatakan bahwa Waisak memperingati tiga peristiwa penting, yakni kelahiran, kesempurnaan, dan mahaparinirwana terhadap Buddha Sakyamuni.
"Kita menjadikan hukum sebab akibat sebagai cermin kehidupan. Ragam cermin kehidupan di tengah masyarakat dipengaruhi jodoh karma dan kehidupannya," katanya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013