Pekanbaru (Antara Bali) - Kawanan gajah Sumatera mengamuk di perkebunan kelapa sawit di daerah Minas Provinsi Riau mengakibatkan seorang buruh, Samuel Rudi Antoni Aritonang, terluka parah.

"Gajah itu mengangkat suami saya pakai belalai, memijak dan menendangnya seperti bola. Sungguh sebuah mukjizat dia (Samuel) masih selamat," kata Nurjenti Sidabutar, isteri dari korban kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Nurjenti menjelaskan, kejadian mengerikan itu terjadi pada Sabtu malam (18/5) di kebun sawit di Dusun Flamboyan Desa Kota Garo di daerah Minas Kabupaten Siak. Samuel, 42 tahun, merupakan buruh sawit yang dipekerjakan menjaga kebun milik pemodal di daerah itu. Menurut Nurjenti, kebun yang mereka jaga tidak jauh lokasinya dari Pusat Konservasi Gajah Riau di Minas.

Sejak menjadi buruh sawit tahun 2005, lanjutnya, kawanan gajah Sumatera liar memang kerap melintas di daerah itu. Pada saat kejadian terlihat tiga gajah yang terdiri dari satu pejantan, induk betina dan anaknya.

Namun, ia mengatakan berdasarkan pengakuan suaminya, tiga gajah yang kali melintas perilakunya berbeda dari biasanya karena tidak bisa diusir. Satwa bongsor itu tidak takut dengan nyala api dan suara mercon yang biasa digunakan warga untuk mengusir gajah.

"Malam itu suami saya terlalu dekat dengan anak gajah ketika coba mengusir. Induknya jadi marah dan menyerang suami saya," katanya.

Akibat amuk gajah itu, ia mengatakan Samuel mengalami patah tulang rusuk, kedua lengan dan tulang bahu bagian kanan. Selain itu, ia juga mengalami gangguan pada paru-paru sehingga harus mendapat alat khusus untuk bernafas. (LHS)

Pewarta: Oleh FB Anggoro

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013