Kuta (Antara Bali) - Latihan antiteror bersama antara jajaran Komando Daerah Militer IX/Udayana dengan Kepolisian Daerah Bali tetap digelar, meskipun kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ditunda hingga Juni mendatang.
Latihan antiteror gabungan itu dilaksanakan di Hotel Kuta Discovery, Kawasan Kuta, Bali, dengan melibatkan sekitar 300 personel militer dan polisi. Dari unsur militer, ikut dilibatkan Batalion Infantri 900/Raiders, Detasemen Perhubungan, Detasemen Kavaleri, Detasemen Kesehatan, Penerbangan TNI-AD, dan beberapa satuan pendukung lain.
Sedangkan mitranya dari Kepolisian Bali adalah Detasemen 88 Antiteror dan Satuan Satwa (K-9) ditunjang beberapa satuan lain di luar arena latihan bersama itu.
Pada latihan itu, diskenariokan, terjadi penyanderaan beberapa tamu VVIP oleh sekelompok teroris di dalam lingkungan Hotel Kuta Discovery. Dikarenakan tuntutan dan ancaman mereka yang semakin mendesak, maka Markas Komando Kodam IX/Udayana dan Kepolisian Daerah Bali memutuskan untuk mengerahkan satuan-satuan berkualifikasi antiteror untuk menggulung mereka.
Dalam hitungan menit saja aksi itu bisa ditumpas dan tamu-tamu VVIP itu bisa diselamatkan tanpa mengalami luka sedikitpun sehingga latihan antiteror itu dinyatakan berhasil setelah satuan satwa menyatakan daerah itu bebas dari ancaman ledakan bahan peledak yang ditanam para teroris.
Latihan antiteror itu sendiri berlatar kondisi nyata, sehingga tamu-tamu Hotel Kuta Discovery bisa menyaksikan dari dekat jalannya latihan itu. Turut meninjau latihan itu dari dekat Kepala Staf Komando Daerah IX/Udayana, Brigadir Jenderal TNI Agung Revulton, dan beberapa petinggi militer dan Kepolisian Daerah Bali.
Sebelumnya, pengamanan di Bandar Udara Internnasional Ngurah Rai, Bali, tetap diperketat, yang ditandai dengan penggelaran latihan antiteror oleh personel TNI-AU.
Puluhan personel Pasukan Khas TNI-AU bersama mitranya dari PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai melakukan latihan antiteror itu pada malam hari.
Pola dan skenario yang disiapkan dalam latihan ini mirip dengan yang selama ini dijalankan, yaitu terjadi penyanderaan beberapa tamu VVIP di dalam lingkungan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
Karena tingkat ancaman sudah makin memuncak, maka pengerahan militer dilakukan dan operasi penyelamatan dilaksanakan, dengan pintu keluarnya dari Landas Operasi Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai.
"Latihan ini merupakan latihan penyelamatan tamu negara yang rutin digelar di Lanud Ngurah Rai. Hanya saja latihan sekarang ini kebetulan bersamaan dengan saat-saat menjelang kedatangan Presiden Obama," kata Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai, Kapten Zaki Mustofa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Latihan antiteror gabungan itu dilaksanakan di Hotel Kuta Discovery, Kawasan Kuta, Bali, dengan melibatkan sekitar 300 personel militer dan polisi. Dari unsur militer, ikut dilibatkan Batalion Infantri 900/Raiders, Detasemen Perhubungan, Detasemen Kavaleri, Detasemen Kesehatan, Penerbangan TNI-AD, dan beberapa satuan pendukung lain.
Sedangkan mitranya dari Kepolisian Bali adalah Detasemen 88 Antiteror dan Satuan Satwa (K-9) ditunjang beberapa satuan lain di luar arena latihan bersama itu.
Pada latihan itu, diskenariokan, terjadi penyanderaan beberapa tamu VVIP oleh sekelompok teroris di dalam lingkungan Hotel Kuta Discovery. Dikarenakan tuntutan dan ancaman mereka yang semakin mendesak, maka Markas Komando Kodam IX/Udayana dan Kepolisian Daerah Bali memutuskan untuk mengerahkan satuan-satuan berkualifikasi antiteror untuk menggulung mereka.
Dalam hitungan menit saja aksi itu bisa ditumpas dan tamu-tamu VVIP itu bisa diselamatkan tanpa mengalami luka sedikitpun sehingga latihan antiteror itu dinyatakan berhasil setelah satuan satwa menyatakan daerah itu bebas dari ancaman ledakan bahan peledak yang ditanam para teroris.
Latihan antiteror itu sendiri berlatar kondisi nyata, sehingga tamu-tamu Hotel Kuta Discovery bisa menyaksikan dari dekat jalannya latihan itu. Turut meninjau latihan itu dari dekat Kepala Staf Komando Daerah IX/Udayana, Brigadir Jenderal TNI Agung Revulton, dan beberapa petinggi militer dan Kepolisian Daerah Bali.
Sebelumnya, pengamanan di Bandar Udara Internnasional Ngurah Rai, Bali, tetap diperketat, yang ditandai dengan penggelaran latihan antiteror oleh personel TNI-AU.
Puluhan personel Pasukan Khas TNI-AU bersama mitranya dari PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai melakukan latihan antiteror itu pada malam hari.
Pola dan skenario yang disiapkan dalam latihan ini mirip dengan yang selama ini dijalankan, yaitu terjadi penyanderaan beberapa tamu VVIP di dalam lingkungan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
Karena tingkat ancaman sudah makin memuncak, maka pengerahan militer dilakukan dan operasi penyelamatan dilaksanakan, dengan pintu keluarnya dari Landas Operasi Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai.
"Latihan ini merupakan latihan penyelamatan tamu negara yang rutin digelar di Lanud Ngurah Rai. Hanya saja latihan sekarang ini kebetulan bersamaan dengan saat-saat menjelang kedatangan Presiden Obama," kata Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai, Kapten Zaki Mustofa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010