Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 33 warga negara asing yang berkunjung dan menetap di Bali terdeteksi positif HIV/AIDS selama periode 1987-2013.
"Dari jumlah penderita tersebut, 16 orang di antaranya tidak diketahui secara pasti kewarganegarannya," kata Koordinator Kelompok Kerja Pencegahan Promosi dan Hubungan Masyarakat Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Bali Prof Dr dr Mangku Karmaya di Denpasar, Rabu.
Dari jumlah itu, hanya 17 orang yang diketahui kewarganegaraannya. Timor Leste dan Amerika Serikat penyumbang terbanyak, masing-masing empat orang.
Disusul Prancis dua orang, sedangkan Australia, Belanda, Kanada, Irlandia, Italia, dan Swis, masing-masing satu orang.
Mangku Karmaya menambahkan bahwa WNA pertama yang meninggal di Bali akibat menderita AIDS berasal dari Belanda pada 1987. (*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dari jumlah penderita tersebut, 16 orang di antaranya tidak diketahui secara pasti kewarganegarannya," kata Koordinator Kelompok Kerja Pencegahan Promosi dan Hubungan Masyarakat Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Bali Prof Dr dr Mangku Karmaya di Denpasar, Rabu.
Dari jumlah itu, hanya 17 orang yang diketahui kewarganegaraannya. Timor Leste dan Amerika Serikat penyumbang terbanyak, masing-masing empat orang.
Disusul Prancis dua orang, sedangkan Australia, Belanda, Kanada, Irlandia, Italia, dan Swis, masing-masing satu orang.
Mangku Karmaya menambahkan bahwa WNA pertama yang meninggal di Bali akibat menderita AIDS berasal dari Belanda pada 1987. (*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013