Banjarnegara (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memperpanjang masa darurat bencana Kawah Timbang dan pascagempa Dataran Tinggi Dieng hingga 4 Mei 2013.
"BPBD sudah memutuskan masa darurat bencana diperpanjang hingga satu pekan ke depan, namun surat perpanjangannya belum ditandatangani," kata petugas Posko Siaga Darurat Bencana Kawah Timbang BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, di Kecamatan Batur, Banjarnegara, Minggu.
Menurut dia, ada beberapa alasan yang mendasari perpanjangan masa darurat bencana ini, salah satunya verifikasi terhadap kerusakan rumah warga dan fasilitas umum beserta kerugian akibat gempa bumi yang mengguncang dataran itu pada Jumat (19/4), hingga sekarang belum selesai.
Dalam hal ini, kata dia, BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banjarnegara telah menyelesaikan verifikasi kerusakan rumah warga dan fasilitas umum di tiga desa, yakni Sumberejo, Pekasiran, dan Pesurenan, Kecamatan Batur.
Akan tetapi, lanjut dia, verifikasi di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, hingga saat ini belum selesai karena wilayah tersebut paling parah terkena dampak gempa bumi. (*/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"BPBD sudah memutuskan masa darurat bencana diperpanjang hingga satu pekan ke depan, namun surat perpanjangannya belum ditandatangani," kata petugas Posko Siaga Darurat Bencana Kawah Timbang BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, di Kecamatan Batur, Banjarnegara, Minggu.
Menurut dia, ada beberapa alasan yang mendasari perpanjangan masa darurat bencana ini, salah satunya verifikasi terhadap kerusakan rumah warga dan fasilitas umum beserta kerugian akibat gempa bumi yang mengguncang dataran itu pada Jumat (19/4), hingga sekarang belum selesai.
Dalam hal ini, kata dia, BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banjarnegara telah menyelesaikan verifikasi kerusakan rumah warga dan fasilitas umum di tiga desa, yakni Sumberejo, Pekasiran, dan Pesurenan, Kecamatan Batur.
Akan tetapi, lanjut dia, verifikasi di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, hingga saat ini belum selesai karena wilayah tersebut paling parah terkena dampak gempa bumi. (*/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013