Negara (Antara Bali) - Ni Made Budiani, gadis desa dari Desa Berangbang, Kabupaten Jembrana menghilang sejak tahun 2004, setelah pamit bekerja kepada orang tuanya.

"Sejak lulus SD ia memang sering bekerja ke Denpasar dan sekitarnya. Terakhir ia pamit bekerja tahun 2004 dan tidak pulang lagi sampai sekarang," kata I Luh Supartama, ibu Budiani, saat ditemui Selasa.

Satu-satunya kenangan dari anak kedua dari lima bersaudara asal Dusun Pengajaran Kelod ini, hanya foto Budiani di Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dari SDN 4 Berangbang.

Dalam STTB tersebut dikatakan, Budiani lahir 6 juli 1980 dan tamat dari SD tahun 1994, atau berumur sekitar 24 tahun saat menghilang pada tahun 2004.

Menurut Supartama yang didampingi Nyoman Teken, suaminya, pada awal merantau anaknya tersebut memberi kabar dan rutin pulang.

"Sebelum pulang kemudian menghilang, ia bekerja di perusahaan konveksi di wilayah Penebel, Kabupaten Tabanan," ujar Supartama.

Usai bekerja di perusahaan konveksi tersebut, Budiani sempat berada di rumah selama hampir satu bulan.

"Setelah itu ia pamit untuk bekerja, saat saya tanya kerja dimana, ia jawab mau mencari dulu," kata Teken.

Menurut Teken dan Supartama, selama merantau, anaknya tersebut sering berpindah tempat kerja, mencari gaji yang cocok.

Meskipun sudah 9 tahun menghilang, pasangan suami isteri yang berprofesi sebagai petani ini mengaku, belum melapor ke polisi dengan alasan tidak punya biaya.

"Dulu kami pernah melaporkan hal ini ke desa, tapi sampai sekarang tidak ada kabar tindaklanjutnya," kata Supartama.

Karena keterbatasan biaya dan pengetahuan, Teken beserta isterinya hanya bisa pasrah dan mendoakan, agar anaknya tersebut selamat dan segera pulang.

"Kami harap ia segera pulang. Kami sebagai orang tua tidak akan marah, karena selama ini kami juga tidak pernah bertengkar dengan anak," ujar Supartama.(GBI)

Pewarta: Oleh: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013