Pekanbaru (Antara Bali) - Cuaca tidak menentu yang melanda Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, sepanjang dua bulan terakhir telah merenggut empat korban jiwa akibat tersambar petir ketika hujan badai di kota itu.

Informasi kepolisian setempat, Minggu, dua warga tewas tersambar petir ketika hujan badai melanda Pekanbaru pada akhir Maret 2013. Sementara dua korban jiwa lainnya tersambar petir ketika hujan badai yang melanda Pekanbaru pada Jumat (19/4) sore.

Informasi masyarakat, dua remaja masing-masing Rahmat Hidayat (16) dan Ade (17), keduanya warga Jalan Berdikari, Rukun Tetangga (RT) 3, Rukun Warga (RW) 5, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, tewas tersambar petir saat hujan deras melanda Pekanbaru pada Jumat (19/4) sore.

Kedua remaja ini tewas "terpanggang" setelah tersambar petir saat tengah memancing di kanal besar yang berada di Jalan Pesantren, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya pada Jumat (19/4) sekitar pukul 15.00 WIB.

Seorang saksi mata, Subandar (45), mengatakan petir memang kerap menyambar kawasan daratan yang berada di wilayah itu bahkan hingga menyebabkan pohon-pohon bertumbangan.

Kelurahan Kulim merupakan salah satu kawasan dataran tinggi yang berada di daerah Kota Pekanbaru. (LHS)

Pewarta: Oleh Fazar Muhardi

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013