Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Partai NasDem mengambil sikap tegas mencoret kader yang masuk daftar calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilu Legislatif 2014, khusus untuk suami dan isteri yang sama-sama sebagai kader partai.
"Kami tegas menegakkan aturan, jika pasangan suami isteri masuk dalam daftar caleg, maka salah satunya kami coret. Karena kami tidak mengizinkan dua-duanya tampil sebagai caleg di tingkatan yang sama atau berbeda," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa di Denpasar, Jumat.
Sebelum melakukan pencoretan, kata dia, pihaknya memberikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi, siapa yang diprioritaskan untuk maju. Kalau isteri yang maju, maka suami tidak boleh maju.
Ia mengatakan hampir seluruh kader Partai NasDem potensial untuk tampil sebagai caleg. Demikian pula halnya dengan beberapa kader yang kebetulan berstatus suami dan isteri.
"Walau keduanya potensial namun kami tetap tegas bahwa tidak boleh suami dan isteri sama-sama tampil sebagai caleg," kata Oka Gunastawa yang didampingi Sekretarisnya Ketut Adi Saputra.
Oka Gunastawa mencontohkan isterinya Ida Ayu Danik Suardani, yang juga kader potensial karena duduk sebagai Sekretaris Garnita NasDem Bali.
"Karena saya tampil sebagai caleg ke DPR-RI maka isteri saya tidak boleh maju lagi. Alasannya biar tidak sia-sia kita berjuang jika basis massa yang sama justeru terbagi," katanya.
Begitu juga mantan Ketua DPW Partai NasDem Bali Wayan Subawa, juga gagal tampil sebagai caleg. Hal tersebut terjadi karena isterinya Kadek Narini, tampil sebagai caleg DPRD Klungkung.
"Begitu juga dengan Ketua DPC Partai NasDem Blahbatuh (Gianyar) Gusti Ngurah Putra. Karena isterinya Indra Natalia Wati maju sebagai caleg maka suaminya rela tidak menjadi caleg," ucap mantan pengurus DPD KNPI Bali itu.
Oka Gunastawa membantah jika kebijakan ini merugikan kaum perempuan karena suami lebih diprioritaskan ketimbang isteri.
"Tidak benar seperti itu. Justru banyak suami yang mengalah dan lebih memprioritaskan istrinya untuk maju. Itu sebabnya kami tidak kesulitan penuhi kuota perempuan," katanya.
Menurut rencana, Partai NasDem akan mendaftarkan caleg ke KPU pada 22 April mendatang secara serentak di Tanah Air.
Sebelum pendaftaran, seluruh kader NasDem melakukan persembahyangan bersama secara nasional di Aceh untuk kader yang Muslim, di Pura Besakih (Hindu) dan di Ruteng, Flores (Kristiani), pada Sabtu petang (20/4). (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami tegas menegakkan aturan, jika pasangan suami isteri masuk dalam daftar caleg, maka salah satunya kami coret. Karena kami tidak mengizinkan dua-duanya tampil sebagai caleg di tingkatan yang sama atau berbeda," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa di Denpasar, Jumat.
Sebelum melakukan pencoretan, kata dia, pihaknya memberikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi, siapa yang diprioritaskan untuk maju. Kalau isteri yang maju, maka suami tidak boleh maju.
Ia mengatakan hampir seluruh kader Partai NasDem potensial untuk tampil sebagai caleg. Demikian pula halnya dengan beberapa kader yang kebetulan berstatus suami dan isteri.
"Walau keduanya potensial namun kami tetap tegas bahwa tidak boleh suami dan isteri sama-sama tampil sebagai caleg," kata Oka Gunastawa yang didampingi Sekretarisnya Ketut Adi Saputra.
Oka Gunastawa mencontohkan isterinya Ida Ayu Danik Suardani, yang juga kader potensial karena duduk sebagai Sekretaris Garnita NasDem Bali.
"Karena saya tampil sebagai caleg ke DPR-RI maka isteri saya tidak boleh maju lagi. Alasannya biar tidak sia-sia kita berjuang jika basis massa yang sama justeru terbagi," katanya.
Begitu juga mantan Ketua DPW Partai NasDem Bali Wayan Subawa, juga gagal tampil sebagai caleg. Hal tersebut terjadi karena isterinya Kadek Narini, tampil sebagai caleg DPRD Klungkung.
"Begitu juga dengan Ketua DPC Partai NasDem Blahbatuh (Gianyar) Gusti Ngurah Putra. Karena isterinya Indra Natalia Wati maju sebagai caleg maka suaminya rela tidak menjadi caleg," ucap mantan pengurus DPD KNPI Bali itu.
Oka Gunastawa membantah jika kebijakan ini merugikan kaum perempuan karena suami lebih diprioritaskan ketimbang isteri.
"Tidak benar seperti itu. Justru banyak suami yang mengalah dan lebih memprioritaskan istrinya untuk maju. Itu sebabnya kami tidak kesulitan penuhi kuota perempuan," katanya.
Menurut rencana, Partai NasDem akan mendaftarkan caleg ke KPU pada 22 April mendatang secara serentak di Tanah Air.
Sebelum pendaftaran, seluruh kader NasDem melakukan persembahyangan bersama secara nasional di Aceh untuk kader yang Muslim, di Pura Besakih (Hindu) dan di Ruteng, Flores (Kristiani), pada Sabtu petang (20/4). (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013