Denpasar (Antara Bali) - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar, Jumat sore, melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolda Bali menuntut kejelasan kasus penyerangan terhadap Sekretariat HMI Cabang Makassar pada Kamis malam (4/3).
Puluhan aktivis itu lengkap dengan spanduk dan beberapa poster antara lain bertuliskan "kami butuh kejelasan", "kekerasan tidak akan dapat menyelesaikan masalah" dan "kami bukan musuh".
Para pendemo tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan Polda Bali dalam upaya mengantisipasi tindakan yang tak diinginkan.
Koordinator aksi unjuk rasa Aditya Hanit menjelaskan, kedatangannya ke Mapolda Bali adalah sebagai bentuk solidaritas atas terjadinya penyerangan dan pengerusakan sekretariat HMI di Makassar serta meminta kepada aparat keamanan tentang kejelasan kasus tersebut.
"Kami meminta kepada aparat keamanan untuk dapat menangkap pelakunya dan mengungkap tuntas kasus penyerangan yang berbuntut pengerusakan sekretariat kami di Makasar," ucap Aditya.
Dalam orasi yang dilakukan ditengah guyuran hujan itu, beberapa aktivis juga mengecam dan mengutuk tindakan kekerasan yang telah dilakukan sejumlah aparat keamanan serta menilai bentuk kekerasan yang dilakukan tidak akan dapat menyelesaikan masalah.
"Kami akan tetap meminta kepada aparat kepolisian untuk bertangung jawab atas kejadian tersebut dan dapat menangkap serta mengadili oknum yang terlibat," ujar Aditya yang disambut yel-yel.
Setelah hampir satu jam melakukan orasi di depan Mapolda Bali, akhirnya para aktivis HMI membubarkan diri dengan kawalan ketat aparat keamanan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Puluhan aktivis itu lengkap dengan spanduk dan beberapa poster antara lain bertuliskan "kami butuh kejelasan", "kekerasan tidak akan dapat menyelesaikan masalah" dan "kami bukan musuh".
Para pendemo tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan Polda Bali dalam upaya mengantisipasi tindakan yang tak diinginkan.
Koordinator aksi unjuk rasa Aditya Hanit menjelaskan, kedatangannya ke Mapolda Bali adalah sebagai bentuk solidaritas atas terjadinya penyerangan dan pengerusakan sekretariat HMI di Makassar serta meminta kepada aparat keamanan tentang kejelasan kasus tersebut.
"Kami meminta kepada aparat keamanan untuk dapat menangkap pelakunya dan mengungkap tuntas kasus penyerangan yang berbuntut pengerusakan sekretariat kami di Makasar," ucap Aditya.
Dalam orasi yang dilakukan ditengah guyuran hujan itu, beberapa aktivis juga mengecam dan mengutuk tindakan kekerasan yang telah dilakukan sejumlah aparat keamanan serta menilai bentuk kekerasan yang dilakukan tidak akan dapat menyelesaikan masalah.
"Kami akan tetap meminta kepada aparat kepolisian untuk bertangung jawab atas kejadian tersebut dan dapat menangkap serta mengadili oknum yang terlibat," ujar Aditya yang disambut yel-yel.
Setelah hampir satu jam melakukan orasi di depan Mapolda Bali, akhirnya para aktivis HMI membubarkan diri dengan kawalan ketat aparat keamanan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010