Jambi (Antara Bali) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Erwan Malik menyatakan, lembar soal maupun jawaban UN hari pertama tingkat SMA sederajat di daerah itu tetap steril dan aman.
"Saya sudah intruksikan, guru juga dilarang mengambil naskah. Soal dan lembar jawaban hari pertama langsung diamankan di pos Dinas Pendidikan (Disdik), untuk kemudian dibawa ke pihak universitas sebagai pengawas," ujar Erwan Malik usai meninjau pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat di Kota Jambi, Senin.
Menurut dia, sesuai keterangan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ada 11 provinsi di Indonesia yang terpaksa pelaksanaan UN-nya ditunda hingga 18 April 2013 mendatang.
"Untuk itu, distribusi naskah UN harus steril. Hal ini untuk menjaga jangan sampai ada kebocoran soal maupun jawaban," jelasnya. Ia mengatakan, terkait pelaksanaan UN SMA sederajat di Jambi pada hari pertama berjalan dengan lancar dan tidak ada laporan negatif.
Adanya paket soal yang berbeda satu siswa dengan siswa lainnya dalam satu kelas dinilai sangat efektif menghindarkan siswa dari isu kebocoran soal maupun aksi mencontek saat mengerjakan soal UN.
Bahkan Erwan Malik optimistis tingkat kelulusan UN tingkat SMA sederajat di Jambi bisa diatas 98 persen atau meningkat dibanding tahun sebelumnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Saya sudah intruksikan, guru juga dilarang mengambil naskah. Soal dan lembar jawaban hari pertama langsung diamankan di pos Dinas Pendidikan (Disdik), untuk kemudian dibawa ke pihak universitas sebagai pengawas," ujar Erwan Malik usai meninjau pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat di Kota Jambi, Senin.
Menurut dia, sesuai keterangan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ada 11 provinsi di Indonesia yang terpaksa pelaksanaan UN-nya ditunda hingga 18 April 2013 mendatang.
"Untuk itu, distribusi naskah UN harus steril. Hal ini untuk menjaga jangan sampai ada kebocoran soal maupun jawaban," jelasnya. Ia mengatakan, terkait pelaksanaan UN SMA sederajat di Jambi pada hari pertama berjalan dengan lancar dan tidak ada laporan negatif.
Adanya paket soal yang berbeda satu siswa dengan siswa lainnya dalam satu kelas dinilai sangat efektif menghindarkan siswa dari isu kebocoran soal maupun aksi mencontek saat mengerjakan soal UN.
Bahkan Erwan Malik optimistis tingkat kelulusan UN tingkat SMA sederajat di Jambi bisa diatas 98 persen atau meningkat dibanding tahun sebelumnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013