Denpasar (Antara Bali) - Realisasi ekspor berbagai produk kerajinan dan industri dari Bali selama Januari 2013 mengalami peningkatan 12,94 persen dibandingkan periode sama 2012.
"Nilai ekspor selama Januari tahun ini adalah 39,26 juta dolar AS sedangkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 34,76 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Swastika, di Denpasar, Sabtu.
Jumlah barang paling banyak dikirimkan ke negara Amerika Serikat, Jepang dan Australia. Ketiga negara tersebut adalah tujuan pengiriman eskpor dari Pulau Dewata yang tertinggi dari 10 besar.
Nilai ekspor ke Amerika Serikat sekitar 23 persen dari seluruh produk yang dikirimkan ke luar negeri dari Bali.
Komoditas ekspor yang masih diminati oleh negara di penjuru dunia berupa kerajinan perak dan kayu, sedangkan dari sektor industinya berupa ikan dalam kaleng, tekstil, dan komponen rumah jadi.
Swastika berharap kondisi ekspor tahun ini mengalami peningkatan sebab selama kurun waktu dari 2008-2012 mengalami penurunan rata-rata sebesar 3,32 persen setiap tahunnya. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Nilai ekspor selama Januari tahun ini adalah 39,26 juta dolar AS sedangkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 34,76 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Swastika, di Denpasar, Sabtu.
Jumlah barang paling banyak dikirimkan ke negara Amerika Serikat, Jepang dan Australia. Ketiga negara tersebut adalah tujuan pengiriman eskpor dari Pulau Dewata yang tertinggi dari 10 besar.
Nilai ekspor ke Amerika Serikat sekitar 23 persen dari seluruh produk yang dikirimkan ke luar negeri dari Bali.
Komoditas ekspor yang masih diminati oleh negara di penjuru dunia berupa kerajinan perak dan kayu, sedangkan dari sektor industinya berupa ikan dalam kaleng, tekstil, dan komponen rumah jadi.
Swastika berharap kondisi ekspor tahun ini mengalami peningkatan sebab selama kurun waktu dari 2008-2012 mengalami penurunan rata-rata sebesar 3,32 persen setiap tahunnya. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013