Denpasar (Antara Bali) - Umat Islam di Pulau Serangan, Kota Denpasar, turut membantu persiapan ritual Hari Raya Kuningan bagi umat Hindu di Pura Sakenan.
"Hal ini sudah menjadi tradisi bagi warga kami karena Pulau Serangan ini juga dihuni komunitas muslim keturunan Bugis," kata Kepala Desa Adat Serangan Wayan Astawa di Pulau Serangan, Kota Denpasar, Kamis.
Pura Sakenan merupakan salah satu "Sad Kahyangan" atau pura besar di Bali. Pura itu menjadi tanggung jawab empat desa adat di Kota Denpasar, yakni Serangan, Pamogan, Kelan, dan Kepaon.
Di Pulau Serangan itu juga terdapat masjid tertua di Bali yang dibangun oleh Mukmin, saudagar besar dari Bugis pada abad ke-17. Masjid Assyuhada itu berjarak sekitar 300 meter dari Pura Sakenan.
Setiap kali menjelang Hari Raya Kuningan, warga empat desa adat dibantu masyarakat Kampung Bugis di Pulau Serangan bergotong-royong mempercantik Pura Sakenan.
"Ratusan warga datang ke Pura Sakenan atas koordinasi `bendesa` (kepala desa adat) masing-masing agar dalam satu hari persiapan selesai," kata Astawa. (GDE/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Hal ini sudah menjadi tradisi bagi warga kami karena Pulau Serangan ini juga dihuni komunitas muslim keturunan Bugis," kata Kepala Desa Adat Serangan Wayan Astawa di Pulau Serangan, Kota Denpasar, Kamis.
Pura Sakenan merupakan salah satu "Sad Kahyangan" atau pura besar di Bali. Pura itu menjadi tanggung jawab empat desa adat di Kota Denpasar, yakni Serangan, Pamogan, Kelan, dan Kepaon.
Di Pulau Serangan itu juga terdapat masjid tertua di Bali yang dibangun oleh Mukmin, saudagar besar dari Bugis pada abad ke-17. Masjid Assyuhada itu berjarak sekitar 300 meter dari Pura Sakenan.
Setiap kali menjelang Hari Raya Kuningan, warga empat desa adat dibantu masyarakat Kampung Bugis di Pulau Serangan bergotong-royong mempercantik Pura Sakenan.
"Ratusan warga datang ke Pura Sakenan atas koordinasi `bendesa` (kepala desa adat) masing-masing agar dalam satu hari persiapan selesai," kata Astawa. (GDE/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013