PT. BIBU Panji Sakti menunjukkan komitmen serius dalam mewujudkan pembangunan Bandara Internasional Bali Utara dengan menyepakati dan menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan perusahaan asal China ChangYe Construction Group di Shanghai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Presiden Direktur PT. BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo dalam keterangannya di Denpasar, Minggu, mengatakan, hanya dua pekan setelah Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani bersama ChangYe Construction Group di KBRI Beijing, kedua pihak melanjutkan kerja sama dengan menandatangani Head of Agreement (HoA).
Acara penandatanganan ini berlangsung di tengah Business Forum yang diselenggarakan oleh KJRI Shanghai, disaksikan langsung oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun dan Konsul Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir.
Erwanto mengatakan, langkah cepat ini merupakan bentuk nyata dari upaya perusahaan untuk memenuhi target yang diharapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kami terus bergerak maju dengan kecepatan penuh untuk memastikan proyek ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden. Penandatanganan Head of Agreement ini adalah bukti konkret dari kerja nyata kami," kata dia.
Selain penandatanganan HoA, forum bisnis itu juga dimanfaatkan oleh kedua belah pihak untuk membahas secara mendalam rencana teknis dan strategi pendanaan guna memastikan pembangunan berjalan sesuai jadwal.
Sementara itu, President Director ChangYe Construction Group Yu Xueze dalam keterangan yang sama menegaskan komitmen perusahaannya terhadap proyek pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Buleleng.
Baca juga: PT BIBU dapat investasi Rp50 triliun untuk bangun Bandara Bali Utara
Baca juga: PT BIBU dapat investasi Rp50 triliun untuk bangun Bandara Bali Utara
"Proyek Bandara Internasional Bali Utara adalah karya luar biasa yang mencerminkan harmoni antara budaya, alam, dan manusia. Kami bangga menjadi bagian dari inisiatif ini yang memiliki dampak global," ungkap Yu Xueze.
Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, juga menyampaikan dukungannya.
"Proyek ini adalah bukti nyata dari hubungan erat antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya dalam kerja sama pembangunan dan investasi strategis," ujarnya.
Sebelumnya, PT. BIBU Panji Sakti mendapatkan sokongan dana investasi 3 miliar dolar AS atau setara Rp50 triliun dari perusahaan asal China ChangYe Construction Group untuk mempercepat target pembangunan Bandara Internasional Bali Utara.
Adapun target pengerjaan Bandara Internasional Bali Utara tersebut rampung pada akhir 2027, yang meliput tiga kawasan utama yakni Airport, Aero City, dan Aerotropolis, kota baru penunjang kawasan Bandara.
Baca juga: PT BIBU-JNE Express lengkapi Bandara Internasional Bali Utara
Baca juga: PT BIBU-JNE Express lengkapi Bandara Internasional Bali Utara
PT BIBU mengklaim, pembangunan bandara di pantai itu tidak akan mengorbankan lahan produktif, tidak mengambil lahan pemukiman masyarakat, tidak menggusur tempat ibadah, dan juga tidak mengorbankan situs bersejarah yang ada di Kabupaten Buleleng dengan metode restorasi abrasi atau penambangan kembali daratan yang hilang.
Lahan masyarakat akan disewakan tanpa perubahan hak kepemilikan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024