Negara (Antara Bali) - Karena sering terlambat dalam pembayaran klaim, anggota DPRD Jembrana, I Putu Kamawijaya menuding, program asuransi KTP bagi warga yang meninggal sama dengan bohong.

"Kalau pembayaran klaimnya lambat, sama saja asuransi kematian bagi yang memiliki KTP Jembrana itu bohong," katanya kepada wartawan di Negara, Kamis.

Menurut Kamawijaya, uang dari asuransi tersebut dibutuhkan keluarga yang ditinggalkan saat pemegang asuransi meninggal, untuk biaya upacara kematian.

"Kalau pembayarannya butuh waktu berbulan-bulan, saat itu seluruh rangkaian upacara kematian sudah selesai," ujarnya.

Kepala Dinas Kependudukan Dan Catata Sipil Jembrana, Putu Cahyadi saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya tidak bermaksud menunda pembayaran asuransi tersebut.

"Kami juga selalu mendesak perusahaan asuransi yang bekerjasama dengan pemkab, untuk segera mencairkan klaim," katanya.(GBI)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013