Atlet selancar ombak Indonesia Rio Waida menjadi runner up World Surfing League (WSL) Fiji Pro yang digelar di Pulau Tavarua, Fiji.
Dalam final yang disiarkan langsung oleh WSL, Sabtu, Rio bersaing dengan peselancar AS Griffin Colapinto yang mencatatkan nilai lebih baik dari peselancar berdarah Indonesia-Jepang itu.
Rio membuat dua ombak terbaiknya dengan nilai 5,50 dan 4,67. Namun, total 10,17 poin yang dikumpulkan Rio belum dapat mengungguli Colapinto yang mencatatkan total 12,80 poin untuk merebut gelar juara.
Meski begitu, ini merupakan pertama kali Rio berhasil mencapai final setelah promosi ke divisi teratas liga surfing dunia Championship Tour -- memenuhi syarat dengan menjadi pemuncak tangga Challenger Series -- pada 2022.
"Jika melihat kembali, 2022 saya memulai target saya, saya harus bisa mencapai mid-cut. Kemudian, di tahun kedua ini saya merasa masih seperti bayi, tapi hari ini karena saya berhasil ke semifinal, saya merasa saya harus melakukan yang terbaik, ini kesempatan saya untuk lolos ke final," kata Rio dalam wawancara usai semifinal, Sabtu.
"Sekitar 15 menit saya tidak percaya itu (lolos ke final), tapi setelah itu saya kembali sadar. Saya yakin dan percaya dengan apa yang saya bisa lakukan, jadi pikiran saya menjadi tidak terlalu senang juga tidak terlalu sedih, tidak banyak pikiran negatif, tapi saya sangat senang."
Hasil terbaik Rio sebelumnya pada tahun kedua dia berkompetisi di Championship Tour adalah mencapai semifinal Rip Curl Pro Bells Beach di Victoria, Australia, awal musim ini, pada April.
Baca juga: Rio Waida terhenti di babak kedua Olimpiade Paris 2024
Kala itu ia juga dikalahkan oleh Colapinto dalam perjalanan memperebutkan tempat di final.
Rio menunjukkan kemampuannya sebagai "underdog" di Championship Tour WSL dengan berhasil menembus 16 besar pada Tahiti Pro di Pantai Teahupoo, Tahiti, French Polynesia, pada Mei.
Kemudian, pada ajang berikutnya ia kembali mencapai 16 besar pada WSL Rio Pro di Saquarema, Rio de Janeiro, Brasil, pada Juni, yang membuat dirinya berada di peringkat 10 dunia sebelum memasuki Olimpiade Paris 2024 pada akhir Juli.
Meski harus tersingkir lebih awal pada Olimpiade Paris 2024, Rio kembali dengan lebih kuat satu bulan kemudian di Fiji Pro, yang merupakan ajang penutup musim -- perhentian tur kesembilan dan terakhir musim reguler WSL.
Capaian yang diraih Rio sebagai runner up Fiji Pro membawa peselancar berusia 24 tahun itu naik ke peringkat sembilan dunia.
Baca juga: Rio Waida lanjutkan perjuangan ke babak eliminasi Olimpiade Paris 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Dalam final yang disiarkan langsung oleh WSL, Sabtu, Rio bersaing dengan peselancar AS Griffin Colapinto yang mencatatkan nilai lebih baik dari peselancar berdarah Indonesia-Jepang itu.
Rio membuat dua ombak terbaiknya dengan nilai 5,50 dan 4,67. Namun, total 10,17 poin yang dikumpulkan Rio belum dapat mengungguli Colapinto yang mencatatkan total 12,80 poin untuk merebut gelar juara.
Meski begitu, ini merupakan pertama kali Rio berhasil mencapai final setelah promosi ke divisi teratas liga surfing dunia Championship Tour -- memenuhi syarat dengan menjadi pemuncak tangga Challenger Series -- pada 2022.
"Jika melihat kembali, 2022 saya memulai target saya, saya harus bisa mencapai mid-cut. Kemudian, di tahun kedua ini saya merasa masih seperti bayi, tapi hari ini karena saya berhasil ke semifinal, saya merasa saya harus melakukan yang terbaik, ini kesempatan saya untuk lolos ke final," kata Rio dalam wawancara usai semifinal, Sabtu.
"Sekitar 15 menit saya tidak percaya itu (lolos ke final), tapi setelah itu saya kembali sadar. Saya yakin dan percaya dengan apa yang saya bisa lakukan, jadi pikiran saya menjadi tidak terlalu senang juga tidak terlalu sedih, tidak banyak pikiran negatif, tapi saya sangat senang."
Hasil terbaik Rio sebelumnya pada tahun kedua dia berkompetisi di Championship Tour adalah mencapai semifinal Rip Curl Pro Bells Beach di Victoria, Australia, awal musim ini, pada April.
Baca juga: Rio Waida terhenti di babak kedua Olimpiade Paris 2024
Kala itu ia juga dikalahkan oleh Colapinto dalam perjalanan memperebutkan tempat di final.
Rio menunjukkan kemampuannya sebagai "underdog" di Championship Tour WSL dengan berhasil menembus 16 besar pada Tahiti Pro di Pantai Teahupoo, Tahiti, French Polynesia, pada Mei.
Kemudian, pada ajang berikutnya ia kembali mencapai 16 besar pada WSL Rio Pro di Saquarema, Rio de Janeiro, Brasil, pada Juni, yang membuat dirinya berada di peringkat 10 dunia sebelum memasuki Olimpiade Paris 2024 pada akhir Juli.
Meski harus tersingkir lebih awal pada Olimpiade Paris 2024, Rio kembali dengan lebih kuat satu bulan kemudian di Fiji Pro, yang merupakan ajang penutup musim -- perhentian tur kesembilan dan terakhir musim reguler WSL.
Capaian yang diraih Rio sebagai runner up Fiji Pro membawa peselancar berusia 24 tahun itu naik ke peringkat sembilan dunia.
Baca juga: Rio Waida lanjutkan perjuangan ke babak eliminasi Olimpiade Paris 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024