Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian menggelar acara pembukaan Rembug Utama dan Expo Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Tahun 2024 di Desa Beraban, Kediri, Tabanan untuk memperkuat ketahanan pangan.
 
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi dalam pembukaan acara tersebut Sabtu, mengatakan acara KTNA ini melibatkan para petani, nelayan, ahli pertanian, petani milenial, pejabat pemerintah dan pihak terkait lainnya.
 
"Rembug utama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) nasional adalah forum diskusi yang diadakan organisasi KTNA untuk membahas berbagai isu dan tantangan yang dihadapi oleh petani dan nelayan di Indonesia," ujarnya seperti yang dikutip dari keterangan pers yang diterima di Denpasar, Minggu.

Acara yang digelar selama tiga hari hingga Senin (29/7) tersebut juga menjadi wadah bagi petani dan nelayan untuk menyampaikan aspirasi, masalah, dan kebutuhan mereka pada pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas petani dan nelayan di era saat ini.
 
Oleh sebab itu, untuk memperkuat jaringan dan kemitraan antara petani, nelayan, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting dilakukan, mengutip perkataan Bung Karno Tahun 1952 di Bogor, bahwa pangan itu adalah hidup dan matinya suatu bangsa. 
 
Hanya bangsa yang bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dia akan tetap eksis di muka bumi ini. 
 
Dedi Nursyamsi menjelaskan, sekarang ini tidak kurang dari 60 negara, dari 600 juta penduduk di atas muka bumi ini mengalami krisis pangan bahkan ada yang stunting. Jangan sampai krisis pangan ini terjadi di Indonesia. 
 
"Kalau negara tidak mampu mengatasi pangannya sendiri, tunggu kehancurannya. Oleh karena itu terkait pangan, kita harus lakukan berbagai upaya secara revolusioner, secara radikal, secara habis-habisan, begitu amanat Bung Karno," imbuhnya. 
 
Sementara itu, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menambahkan berbicara  keberadaan petani dan nelayan di era globalisasi saat ini, ungkapan Bung Karno yang menyinggung mengenai hidup matinya bangsa ini di bidang pangan, masalah ini tidak bisa dipecahkan dengan sinisme, sekedar tuduhan maupun dengan sekedar cemoohan. Bung Karno meminta semua menjadi pelopor dan pahlawan dalam revolusi pembangunan. 
 
"Atas dasar inilah,  pentingnya posisi pelaksanaan rembug utama dan expo KTNA. Kita semua harus memahami isu-isu strategis global, mencari solusi atas permasalahan yang ada dan yang terpenting kita yang hadir di sini memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan kedaulatan pangan menuju kejayaan bangsa," ujar Sanjaya. 
 
Sebagai bagian dari komitmen mengenai ketahanan pangan, Bupati Sanjaya menandatangani kesepakatan bersama antara Bupati Tabanan dengan KTNA Nasional tentang Kajian Penerapan Teknologi Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan.
 
Sanjaya berharap dengan dilaksanakannya ajang ini akan betul-betul memberikan manfaat, tidak hanya dari sisi ekonomi kepariwisataan, tetapi juga memberikan transfer of knowledge dan transfer of value bagi para petani dan nelayan di wilayahnya.

Pewarta: Pande Yudha/Rolandus Nampu

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024