Medan (Antara Bali)  -  Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Utara Abubakar Siddik meminta masyarakat agar hati-hati untuk tidak  mengonsumsi beras yang diduga berkutu dijual di pasaran.

"Karena beras yang  diduga berkutu itu, juga berkurang kandungan gizi maupun kualitasnya. Dikhawatirkan dapat berdampak pada gangguan kesehatan bagi yang mengonsumsinya," katanya di Medan, Minggu.

Bahkan, menurut Abubakar, beras yang diduga bercampur kutu tersebut, tidak akan sama cita rasanya dengan beras yang bagus selama ini digunakan konsumen maupun masyarakat.

"Beras diduga berkutu itu, rasanya kurang begitu enak dimakan, tidak harum, dan kurang pulen.Jadi, masyarakat diminta perlu hati-hati-hati bila ingin membeli beras," ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Provinsi Sumut Parlindungan Purba melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Kapal Motor (KM) Tanto Anda yang sedang membongkar muatan beras diduga berkutu di dermaga 103 Ujungbaru Pelabuhan Belawan, Sabtu (2/2).

Sebanyak 5.000 ton beras milik Bulog yang didatangkan dari Parepare  Sulawesi Selatan yang masuk lewat Pelabuhan Belawan direncanakan untuk alokasi beras miskin (Raskin) yang akan disebar ke sejumlah daerah di Sumut. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013