Cianjur (Antara Bali) - Sebanyak 16 orang meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun akibat rem blong di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Jabar, Sabtu, dan jenazah para korban sementara disimpan di Ruang jenazah RSUD Cianjur.
Sebagian besar korban merupakan karyawan yang hendak bekerja di beberapa pabrik yang terdapat di sepanjang jalur tersebut. Selain itu, 12 orang korban lainnya masih menjalani perawatan di IGD RSUD Cianjur.
Informasi dihimpun, peristiwa naas yang menimpa puluhan korban itu, berawal ketika truk bermuatan oli bernopol L 9763 AO, dari arah Sukabumi menuju Cianjur, dengan kecepatan tinggi diduga lolos ketika memasuki wilayah Bangbayang, Kecamatan Gekbrong.
Akibatnya truk sempat menghantam angkutan kota yang berada di depannya. Tidak sampai disitu supir truk tidak dapat menguasai laju kendaraan, sehingga menghantam lima pengendara sepeda motor dan berhenti setelah menghantam rumah milik warga hingga nyaris roboh.
"Saya melihat dengan jelas, ketika truk menghantam angkutan kota yang ketika itu penuh penumpang selanjutnya menghantam pengendara sepeda motor dan rumah," kata seoarngsaksi mata warga sekitar, Susilo(46). (*/DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Sebagian besar korban merupakan karyawan yang hendak bekerja di beberapa pabrik yang terdapat di sepanjang jalur tersebut. Selain itu, 12 orang korban lainnya masih menjalani perawatan di IGD RSUD Cianjur.
Informasi dihimpun, peristiwa naas yang menimpa puluhan korban itu, berawal ketika truk bermuatan oli bernopol L 9763 AO, dari arah Sukabumi menuju Cianjur, dengan kecepatan tinggi diduga lolos ketika memasuki wilayah Bangbayang, Kecamatan Gekbrong.
Akibatnya truk sempat menghantam angkutan kota yang berada di depannya. Tidak sampai disitu supir truk tidak dapat menguasai laju kendaraan, sehingga menghantam lima pengendara sepeda motor dan berhenti setelah menghantam rumah milik warga hingga nyaris roboh.
"Saya melihat dengan jelas, ketika truk menghantam angkutan kota yang ketika itu penuh penumpang selanjutnya menghantam pengendara sepeda motor dan rumah," kata seoarngsaksi mata warga sekitar, Susilo(46). (*/DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013