Partai politik pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Bali bersepakat untuk melanjutkan koalisi ini di Pilkada Bali, baik dalam mendukung pasangan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya di Denpasar, Jumat, menyampaikan ada tiga pernyataan dari 11 partai politik berdasarkan Rapat Konsolidasi Koalisi Pilkada Bali.
“Semua sepakat berkoalisi sebagai perpanjangan tangan koalisi di pusat dengan tujuan untuk mengawal setiap keputusan pemerintah pusat, agar dapat tercapai dengan baik,” kata politisi yang akrab disapa De Gadjah.
Dengan melanjutkan koalisi ini ke daerah, mereka menilai program pemerintah pusat bisa tercapai karena ada dukungan kebijakan daerah, dan berujung pada kebermanfaatan bagi masyarakat.
Adapun 11 partai politik pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang membentuk koalisi di Bali adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Prima, PSI, PKB, Partai Demokrat, Partai Gelora, PBB, Partai Garuda, dan PAN.
De Gadjah menyebut poin pertama dari kesepakatan mereka adalah equivalent atau sama dengan kesepakatan dewan pimpinan pusat partai politik untuk bergabung mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kedua, khusus untuk Pilgub Bali, mereka akan mendukung pasangan calon yang didukung Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, sehingga saat ini restu keduanya jatuh kepada Rai Mantra-De Gadjah.
“Tapi jika ada perubahan dari pusat terkait pasangan ini, maka koalisi akan siap mendukung apa keputusan dari pusat,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu.
Poin ketiga, terkait pemilihan wali kota dan wakil, serta bupati dan wakil, mereka sepakat hanya akan mencalonkan satu pasangan dari anggota koalisi di setiap kabupaten/kota.
“Peserta rapat sepakat tidak mencalonkan dan tidak mendukung pasangan bakal calon di luar keputusan koalisi, artinya untuk Koalisi Indonesia Maju hanya mencalonkan satu pasangan dan tidak mendukung pasangan di luar koalisi,” kata De Gadjah.
11 pimpinan partai politik tersebut juga memastikan sikap ini akan dijalankan hingga di kabupaten/kota, seperti contoh Partai Gerindra yang mendukung periode kedua dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba dari Partai Demokrat.
“Kan linear Demokrat, kami satu koalisi harus bagi-bagi posisi mana kami pilih yang memang harus kami menangkan, koalisinya juga bisa bertambah kalau mau bergabung silahkan kami terbuka, yang penting pusat bilang A kami A,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya di Denpasar, Jumat, menyampaikan ada tiga pernyataan dari 11 partai politik berdasarkan Rapat Konsolidasi Koalisi Pilkada Bali.
“Semua sepakat berkoalisi sebagai perpanjangan tangan koalisi di pusat dengan tujuan untuk mengawal setiap keputusan pemerintah pusat, agar dapat tercapai dengan baik,” kata politisi yang akrab disapa De Gadjah.
Dengan melanjutkan koalisi ini ke daerah, mereka menilai program pemerintah pusat bisa tercapai karena ada dukungan kebijakan daerah, dan berujung pada kebermanfaatan bagi masyarakat.
Adapun 11 partai politik pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang membentuk koalisi di Bali adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Prima, PSI, PKB, Partai Demokrat, Partai Gelora, PBB, Partai Garuda, dan PAN.
De Gadjah menyebut poin pertama dari kesepakatan mereka adalah equivalent atau sama dengan kesepakatan dewan pimpinan pusat partai politik untuk bergabung mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kedua, khusus untuk Pilgub Bali, mereka akan mendukung pasangan calon yang didukung Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, sehingga saat ini restu keduanya jatuh kepada Rai Mantra-De Gadjah.
“Tapi jika ada perubahan dari pusat terkait pasangan ini, maka koalisi akan siap mendukung apa keputusan dari pusat,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu.
Poin ketiga, terkait pemilihan wali kota dan wakil, serta bupati dan wakil, mereka sepakat hanya akan mencalonkan satu pasangan dari anggota koalisi di setiap kabupaten/kota.
“Peserta rapat sepakat tidak mencalonkan dan tidak mendukung pasangan bakal calon di luar keputusan koalisi, artinya untuk Koalisi Indonesia Maju hanya mencalonkan satu pasangan dan tidak mendukung pasangan di luar koalisi,” kata De Gadjah.
11 pimpinan partai politik tersebut juga memastikan sikap ini akan dijalankan hingga di kabupaten/kota, seperti contoh Partai Gerindra yang mendukung periode kedua dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba dari Partai Demokrat.
“Kan linear Demokrat, kami satu koalisi harus bagi-bagi posisi mana kami pilih yang memang harus kami menangkan, koalisinya juga bisa bertambah kalau mau bergabung silahkan kami terbuka, yang penting pusat bilang A kami A,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024