Sebanyak 50 wanita usia muda hingga lansia di Bali merayakan Hari Kartini dengan melakukan tarian dansa dengan menggunakan kebaya dan rambut bersanggul.

“Kegiatan ini bertepatan dengan Hari Kartini, jadi kami menyambut dengan seadanya tujuannya mengapresiasi Raden Ajeng Kartini yang berkat jasa beliau, wanita bisa menjadi seperti sekarang,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Pembela (AMP) NKRI Ni Ketut Mira Andayani.

Mira di Denpasar, Bali, Minggu, mengatakan kegiatan berjudul Kartini Berdansa ini diikuti wanita berusia 20-80 tahun, sebagian dari mereka sudah bergabung dalam komunitas dansa Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI) dan sisanya masyarakat umum.

Puluhan wanita yang anggun dengan balutan kebaya warna warni dan rambut disanggul rapi itu terlihat bersemangat menari mengikuti instruksi dan alunan lagu, salah satunya lagu Ibu Kita Kartini.

Mira mengatakan semangat itu lah yang sengaja dicari, karena yang terpenting para wanita berkumpul dan mengekspresikan hal yang mereka sukai.

“Kalau hobi dansa atau bermusik, apapun lakukan yang penting kita bahagia karena kalau bahagia rejeki akan datang, apapun yang buruk lepaskan,” ujarnya.

Selain berdansa serentak, mereka juga lomba dansa memperebutkan sembilan piala, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu usia di bawah 50 tahun dan usia di atas 50 tahun.

Mereka juga menciptakan sebuah koreografi dansa gabungan dari beberapa langkah dansa yang dinamakan Tari Kartini.

Melihat antusias pada kegiatan pertama ini, mereka berencana akan menggelar kembali tahun berikutnya, bahkan jika memungkinkan mereka akan menggandeng komunitas perempuan lainnya.

“Ini kegiatan spontan tapi ternyata antusias, tadi berdansa suasana panas keringat tapi luar biasa ibu-ibu berkonde berkebaya berdansa bahagia, semoga bisa menginspirasi semua wanita muda, ibu-ibu, maupun lansia bahwa tidak mengenal usia tetap bersemangat,” kata Mira.

Salah satu peserta Kartini Berdansa yang sudah berada di usia senja adalah Made Rai Tantri, lansia berusia 77 tahun itu mengaku senang karena tetap diundang untuk bergabung.

“Saya hampir setiap bulan dansa atau berkegiatan, memang usia sudah tua supaya tetap mengabdikan diri, paling tidak bertemu teman-teman bertukar pikiran dan pengalaman,” tuturnya.

Made Rai merasa senang karena melihat para wanita yang berusia di bawahnya aktif dan semangat merayakan Hari Kartini, menurutnya ini bukti kesetaraan gender karena wanita bisa maju dan merayakan hari penting ini.


 

Baca juga: Menteri PPPA ajak perempuan ikuti perjuangan Kartini

Baca juga: Presiden Jokowi: Jadikan Hari Kartini contoh perjuangan perempuan

Baca juga: Buleleng bangkitkan semangat Kartini hadapi era disrupsi

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024