Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menyatakan Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk melestarikan budaya dan tradisi khas Bali selama masa kepemimpinan.
 
Hal tersebut dikatakan Bupati Tabanan Gede Sanjaya saat menghadiri rangkaian upacara Karya Ngenteg Linggih (upacara menyucikan dan mensakralkan niyasa (tempat memuja) Sang Hyang widhi (Tuhan Yang Maha Esa) Pedudusan Alit Tawur Wrespati Kalpa Pura Sang Hyang Landu di Banjar Gelagah Puwun, Desa Kekeran, Mengwi, Badung, Bali, Senin.
 
Karya Ngenteg Linggih yang puncaknya jatuh pada Buda Cemeng Langkir, 17 April 2024 ini merupakan bentuk gotong-royong dari masyarakat tiga Banjar Adat selaku Pengempon (penghuni) serta dana dari APBDes Kekeran. 
 
Di mana Pura yang terletak di wilayah perbatasan Kediri Tabanan dan Mengwi Badung ini diempon (dihuni) oleh 55 KK dari Banjar Carik Padang, 45 KK Banjar Nyambu dan 10 orang Banjar Kekeran.
 
Bupati Tabanan Gede Sanjaya memberikan apresiasi penuh atas semangat Krama adat (warga adat) Banjar Carik Padang, Banjar Nyambu dan Banjar Kekeran dalam mewujudkan upacara Dewa Yadnya dan menjalankan sradha bahkti dengan memperbaiki pura khayangan Sang Hyang Landu tersebut dengan Lascarya dan penuh rasa tulus ikhlas.
 
Sanjaya mengatakan mengikuti rangkaian upacara tersebut adalah bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk mendukung pelestarian adat, tradisi, agama dan budaya. 
 
"Tujuan kita yang utama terhadap Parahyangan niki adalah bhakti, dan titiang lihat tadi, walaupun letaknya di manapun, bhakti semeton titiang ring carik Padang sareng ring Nyambu dan Kekeran niki bhaktinya  (saudara-saudaraku di sawah padang sama di Nyambu dan Kekeran ini baktinya) sangat luar biasa. Terbukti, saya baru masuk, melihat parahyangannya (tempat tinggal para hyang dewa) niki megah pisan (ini sangat megah) upacaranya, bagus dan luar biasa Karya Ngenteg linggih ini,” ujar Sanjaya
 
Pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih ini selain menunjukkan sradha bhakti (kesetiaan) masyarakat ke hadapan Ida Bhatara/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, bentuk bakti kepada alam lingkungan di manapun itu, serta bhakti kepada sesama ini sejalan dengan konsep agama Hindu, yakni Tri Hita Karana.
 
"Apa yang sudah dan telah dibangun serta dijalankan upakara/upacara Ngenteg Linggih ini telah dijalankan dengan baik oleh krama. Baik krama titiang (warga saya) di Tabanan dan krama titiang (warga saya) di Badung sampun (sudah) kompak bersatu, dua Kabupaten menyatu. Sungguh sangat luar biasa,” kata Sanjaya.
 
Sementara itu, Ketua Panitia Upacara atau Prawartaka Karya, I Wayan Brana Yasa menyampaikan ucapan terima kasihnya mewakili krama atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran Pemerintah kabupaten Tabanan selaku Guru Wisesa serta bantuan yang telah diberikan dalam mendukung pembangunan pura Sang Hyang Landu ini.  
 
Ia berharap persatuan ini semakin solid guna mewujudkan program-program pembangunan ke depan.

Pewarta: Pande Yudha

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024