Solo (Antara Bali) - Pemerintah Kota Surakarta mengalami kekurangan guru sekolah dasar, salah satunya akibat Pemerintah Pusat memberlakukan moratorim penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun 2011.

"Selain diberlakukannya moratorium juga adanya para guru yang memasuki masa purna tugas," kata kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemkot Surakarta Rakhmad Sutomo kepada wartawan di Solo, Sabtu.

"Saya memang tidak hapal secara pasti berupa kekurangan guru SD di daerah ini, tetapi yang pasti ada seratus lebih, dan ini jumlah yang besar," katanya.

Ia mengatakan, untuk mengatasi kekurangan guru SD, pihaknya melakukan langkah penggabungan terhadap sekolah yang minim siswa digabung dengan sekolah yang berada di dekatnya. "Ya melalui cara-cara seperti ini sedikit banyak bisa menolong," katanya.

Dikatakan, melalui kebijakan penggabungan SD cukup efektif untuk mengatasi kekurangan guru. Untuk tahun 2012 ada enam sekolah dasar yang diregrouping. Sedang  tahun ajaran 2013-2014 mendatang, juga masih akan melakukan regrouping SD lagi.

Selain regrouping, kata Rakhmat, pihaknya juga melakukan mutasi guru dari sekolah yang kelebihan guru ke sekolah-sekolah yang kekurangan guru. "Bahkan kami pernah mewacanakan memindah guru SMP dan SMA ke SD. Namun karena ada yang menentang, kami batalkan," katanya. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013