Pontianak (Antara Bali) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat, Abdul Manaf Mustafa mengatakan, sekitar tujuh juta butir telur asin dipasok dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan di provinsi itu dalam setahun.
"Dalam setahun, kebutuhan telur asin di Kalbar sekitar 8,5 juta butir," kata Abdul Manaf Mustafa di Pontianak, Senin.
Menurut dia, peternak di Kalbar sejauh ini hanya mampu memenuhi sebanyak 1,5 juta telur per tahun. Ia mengakui, masih banyak peluang di Kalbar untuk beternak itik sekaligus membuat telur asin.
"Karena kebutuhan yang sangat tinggi sedangkan pasokan terbatas," kata Abdul Manaf Mustafa. Ia melanjutkan, di sejumlah daerah sudah ada peternak yang berhasil mengembangbiakkan itik sekaligus menghasilkan telur asin.
"Misalnya di daerah Kabupaten Kubu Raya, sudah ada yang menghasilkan meski skalanya belum terlalu besar," ujar dia. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dalam setahun, kebutuhan telur asin di Kalbar sekitar 8,5 juta butir," kata Abdul Manaf Mustafa di Pontianak, Senin.
Menurut dia, peternak di Kalbar sejauh ini hanya mampu memenuhi sebanyak 1,5 juta telur per tahun. Ia mengakui, masih banyak peluang di Kalbar untuk beternak itik sekaligus membuat telur asin.
"Karena kebutuhan yang sangat tinggi sedangkan pasokan terbatas," kata Abdul Manaf Mustafa. Ia melanjutkan, di sejumlah daerah sudah ada peternak yang berhasil mengembangbiakkan itik sekaligus menghasilkan telur asin.
"Misalnya di daerah Kabupaten Kubu Raya, sudah ada yang menghasilkan meski skalanya belum terlalu besar," ujar dia. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013