Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Prasetiya Mulya berkolaborasi dengan Perum LKBN ANTARA menggali berbagai potensi yang dimiliki sejumlah desa di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk dipublikasikan melalui laman milik desa.
Salah satu bentuk kolaborasi tersebut diwujudkan dengan kegiatan "Workshop Jurnalistik Memperkuat Literasi Diseminasi Desa" yang disampaikan oleh Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah Teguh Imam Wibowo di Aula Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jumat.
Dalam workshop yang diikuti perwakilan pemuda dari empat desa binaan Universitas Prasetiya Mulya beserta kepala desanya, Teguh menjelaskan tentang berbagai hal yang perlu disiapkan dan dilakukan untuk memublikasikan potensi desa melalui pemberitaan di laman milik desa maupun konten media sosial.
"Salah satunya konten tersebut harus berulang agar semakin diketahui oleh masyarakat luas, baik di Indonesia maupun mancanegara," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar ketika orang mencari sesuatu melalui mesin pencari di internet dengan memasukkan satu kata kunci seperti "desa wisata", diharapkan nama Cilongok bisa muncul jika ada konten yang berulang mengenai konten tersebut.
Akan tetapi jika tidak berulang, kata dia, konten yang bakal muncul dapat dipastikan desa-desa wisata yang lebih dahulu berkembang.
Selain masalah konten, dalam workshop juga dipaparkan mengenai sasaran informasi yang dituju, siapa yang sebaiknya mengelola laman tersebut, dan sebagainya.
Dalam kesempatan tersebut, Teguh juga menjelaskan tentang Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik termasuk kiat-kiat untuk menghadapi oknum wartawan atau yang biasa disebut dengan wartawan "abal-abal".
"Bahkan di beberapa daerah saat ini sudah ada kebijakan bahwa mereka hanya mau bekerja sama dengan wartawan dari media massa yang telah terverifikasi Dewan Pers," katanya.
Ia mengatakan mahasiswa yang melaksanakan KKN di Cilongok berupaya mengangkat potensi wilayah tersebut dan menginformasikannya secara lebih luas agar bisa dilihat oleh investor.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengundang Perum LKBN ANTARA selaku mitra strategis Universitas Prasetiya Mulya untuk mengedukasi masyarakat dalam mengelola konten informatif.
"Karena Kantor Berita ANTARA ahli dalam bidang itu," kata dia yang bertindak sebagai Dosen Pembimbing KKN.
Selain itu, kata dia, mahasiswa KKN juga telah membuat e-Book dan buku tentang Profil Kecamatan Cilongok agar potensi yang dimiliki wilayah itu dikenal masyarakat luas.
Bahkan, lanjut dia, mahasiswa dari Fakultas Hukum akan mengajukan opini hukum kepada Kejaksaan terkait dengan rencana pembentukan badan usaha milik desa (BUMDes) bersama yang melibatkan tujuh desa di Kecamatan Cilongok dalam rangka pengembangan potensi wilayah tersebut, salah satunya singkong untuk dijadikan sebagai tepung mocaf.
Sekretaris Kecamatan Cilongok Setyo Adi Nugroho menyambut baik upaya yang dilakukan mahasiswa KKN Universitas Prasetiya Mulya bersama mitra di Kecamatan Cilongok agar potensi yang dimiliki wilayah tersebut bisa dikenal dan makin berkembang.
"Kami memiliki banyak potensi unggulan di bidang UMKM seperti industri tahu, gula semut, dan keripik pisang, juga ada berbagai potensi wisata. Sementara potensi yang saat sekarang sedang dikembangkan berupa tepung mocaf," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Salah satu bentuk kolaborasi tersebut diwujudkan dengan kegiatan "Workshop Jurnalistik Memperkuat Literasi Diseminasi Desa" yang disampaikan oleh Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah Teguh Imam Wibowo di Aula Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jumat.
Dalam workshop yang diikuti perwakilan pemuda dari empat desa binaan Universitas Prasetiya Mulya beserta kepala desanya, Teguh menjelaskan tentang berbagai hal yang perlu disiapkan dan dilakukan untuk memublikasikan potensi desa melalui pemberitaan di laman milik desa maupun konten media sosial.
"Salah satunya konten tersebut harus berulang agar semakin diketahui oleh masyarakat luas, baik di Indonesia maupun mancanegara," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar ketika orang mencari sesuatu melalui mesin pencari di internet dengan memasukkan satu kata kunci seperti "desa wisata", diharapkan nama Cilongok bisa muncul jika ada konten yang berulang mengenai konten tersebut.
Akan tetapi jika tidak berulang, kata dia, konten yang bakal muncul dapat dipastikan desa-desa wisata yang lebih dahulu berkembang.
Selain masalah konten, dalam workshop juga dipaparkan mengenai sasaran informasi yang dituju, siapa yang sebaiknya mengelola laman tersebut, dan sebagainya.
Dalam kesempatan tersebut, Teguh juga menjelaskan tentang Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik termasuk kiat-kiat untuk menghadapi oknum wartawan atau yang biasa disebut dengan wartawan "abal-abal".
"Bahkan di beberapa daerah saat ini sudah ada kebijakan bahwa mereka hanya mau bekerja sama dengan wartawan dari media massa yang telah terverifikasi Dewan Pers," katanya.
Ia mengatakan mahasiswa yang melaksanakan KKN di Cilongok berupaya mengangkat potensi wilayah tersebut dan menginformasikannya secara lebih luas agar bisa dilihat oleh investor.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengundang Perum LKBN ANTARA selaku mitra strategis Universitas Prasetiya Mulya untuk mengedukasi masyarakat dalam mengelola konten informatif.
"Karena Kantor Berita ANTARA ahli dalam bidang itu," kata dia yang bertindak sebagai Dosen Pembimbing KKN.
Selain itu, kata dia, mahasiswa KKN juga telah membuat e-Book dan buku tentang Profil Kecamatan Cilongok agar potensi yang dimiliki wilayah itu dikenal masyarakat luas.
Bahkan, lanjut dia, mahasiswa dari Fakultas Hukum akan mengajukan opini hukum kepada Kejaksaan terkait dengan rencana pembentukan badan usaha milik desa (BUMDes) bersama yang melibatkan tujuh desa di Kecamatan Cilongok dalam rangka pengembangan potensi wilayah tersebut, salah satunya singkong untuk dijadikan sebagai tepung mocaf.
Sekretaris Kecamatan Cilongok Setyo Adi Nugroho menyambut baik upaya yang dilakukan mahasiswa KKN Universitas Prasetiya Mulya bersama mitra di Kecamatan Cilongok agar potensi yang dimiliki wilayah tersebut bisa dikenal dan makin berkembang.
"Kami memiliki banyak potensi unggulan di bidang UMKM seperti industri tahu, gula semut, dan keripik pisang, juga ada berbagai potensi wisata. Sementara potensi yang saat sekarang sedang dikembangkan berupa tepung mocaf," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024