Kuala Lumpur (Antara Bali) - Menteri Komunikasi, Informasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Dr Rais Yatim meluncurkan dua buah buku terkait hubungan Indonesia-Malaysia berjudul "Cermin Belakang" dan "The Power of the Minangkabau".
Kedua buku tersebut diharapkan bisa dibeli oleh Perpustakaan Nasional Malaysia (PNM) dan dibagikan ke 1.089 perpustakaan di kawasan terpencil di seluruh Malaysia, kata Rais seperti dikutip Bernama, Jumat.
"Cermin Belakang" ditulis oleh senator Datuk Dr Firdaus Abdullah sedangkan "The Power of the Minangkabau" digarap oleh Drs Firdaus Effendi.
Dalam acara bertajuk "Firdaus dan Firdaus" itu, Rais juga mengharapkan PNM untuk menggali pasar buku elektronik (e-book) untuk membantu penulis dan penerbit menyentuh pasar yang lebih luas.
Rais juga mengungkapkan bahwa buku-buku HAMKA atau Sutan Takdir Alisyahbana merupakan karya yang bagus yang telah menjadi bahan bacaan oleh masyarakat di kedua negara.
Sementara itu, Firdaus Effendi mengharapkan melalui buku ini dapat lebih membangun hubungan yang lebih erat dan juga bersifat kultural. "Keberadaan jaringan masyarakat Minang yang ada di negara ini maka hubungan yang lebih erat kedua negara bertetangga dapat terciptakan," ungkapnya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Kedua buku tersebut diharapkan bisa dibeli oleh Perpustakaan Nasional Malaysia (PNM) dan dibagikan ke 1.089 perpustakaan di kawasan terpencil di seluruh Malaysia, kata Rais seperti dikutip Bernama, Jumat.
"Cermin Belakang" ditulis oleh senator Datuk Dr Firdaus Abdullah sedangkan "The Power of the Minangkabau" digarap oleh Drs Firdaus Effendi.
Dalam acara bertajuk "Firdaus dan Firdaus" itu, Rais juga mengharapkan PNM untuk menggali pasar buku elektronik (e-book) untuk membantu penulis dan penerbit menyentuh pasar yang lebih luas.
Rais juga mengungkapkan bahwa buku-buku HAMKA atau Sutan Takdir Alisyahbana merupakan karya yang bagus yang telah menjadi bahan bacaan oleh masyarakat di kedua negara.
Sementara itu, Firdaus Effendi mengharapkan melalui buku ini dapat lebih membangun hubungan yang lebih erat dan juga bersifat kultural. "Keberadaan jaringan masyarakat Minang yang ada di negara ini maka hubungan yang lebih erat kedua negara bertetangga dapat terciptakan," ungkapnya. (*/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013