Jakarta (Antara Bali) - Pendiri Partai Keadilan Sejahtera Yusuf Supendi mengaku meragukan Anis Matta yang baru ditetapkan sebagai Presiden partai karena dinilai akan menciptakan stagnansi partai.
"Kalau Anis Mata menjadi Presiden PKS, tidak akan ada penyelesaian," kata Yusuf di kediamannya, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat.
Yusuf mengaku khawatir kondisi PKS akan semakin terpuruk. "Jangan-jangan karena kader-kader semakin hari, tidak tambah yakin dan publik tidak percaya pada PKS," katanya.
Dia juga mengaku khawatir PKS tidak mampu meraih 3,5 persen suara pada Pemilu 2014. "Mau tidak mau gulung tikar kalau tidak bisa mencapai 3,5 persen," katanya.
Dia berpesan kepada Anis Matta untuk melakukan perubahan radikal demi perbaikan di dalam maupun di luar partai.
"Ya terserah, saya sebagai pendiri hanya mengingatkan apabila tidak radikal untuk melakukan perbaikan, Anis Matta sebagai presiden partai ya cuma begitu-begitu saja," katanya.
Namun, menurut Yusuf, peran baru sebagai presiden partai harus dijalankan secara konsisten. "Tapi harus konsisten dan harus bisa mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan, yakni sebagai wakil ketua DPR," katanya.
Anis Matta ditetapkan menjadi Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang telah dijadikan tersangka (30/1) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap impor daging bersama dengan yang diduga rekannya Ahmad Fathanah serta dua direksi PT Indoguna Utama Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kalau Anis Mata menjadi Presiden PKS, tidak akan ada penyelesaian," kata Yusuf di kediamannya, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat.
Yusuf mengaku khawatir kondisi PKS akan semakin terpuruk. "Jangan-jangan karena kader-kader semakin hari, tidak tambah yakin dan publik tidak percaya pada PKS," katanya.
Dia juga mengaku khawatir PKS tidak mampu meraih 3,5 persen suara pada Pemilu 2014. "Mau tidak mau gulung tikar kalau tidak bisa mencapai 3,5 persen," katanya.
Dia berpesan kepada Anis Matta untuk melakukan perubahan radikal demi perbaikan di dalam maupun di luar partai.
"Ya terserah, saya sebagai pendiri hanya mengingatkan apabila tidak radikal untuk melakukan perbaikan, Anis Matta sebagai presiden partai ya cuma begitu-begitu saja," katanya.
Namun, menurut Yusuf, peran baru sebagai presiden partai harus dijalankan secara konsisten. "Tapi harus konsisten dan harus bisa mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan, yakni sebagai wakil ketua DPR," katanya.
Anis Matta ditetapkan menjadi Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang telah dijadikan tersangka (30/1) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap impor daging bersama dengan yang diduga rekannya Ahmad Fathanah serta dua direksi PT Indoguna Utama Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013