Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika memotivasi para siswa di Provinsi Bali agar tekun belajar dan mengisi diri dengan berbagai keahlian dan keistimewaan sehingga bisa beradaptasi di tengah persaingan yang kian ketat.

"Gunakan waktu yang ada untuk tekun belajar agar dapat memiliki kelebihan atau keistimewaan," kata Pastika saat berbicara di depan ratusan siswa dalam acara kunjungan ke Ashram Astika Dharma di Kabupaten Karangasem, Bali, Ahad.

Kunjungan daerah pemilihan (kudapil) DPD itu bertajuk Membangun Mental Pejuang dalam Meneguhkan Pengabdian kepada Agama, Masyarakat, Bangsa dan Negara yang juga menghadirkan narasumber Gede Pasek Suardika selaku pendiri Ashram Astika Dharma.

Gubernur Bali periode 2008-2018 itu mendorong para siswa SMA di ashram tersebut harus dapat mengisi diri dengan kegiatan yang berguna dan bisa memanfaatkan potensi yang ada agar bisa meraih sukses.

"Cara untuk meraih sukses, selain jujur, rajin dan bersyukur seperti yang disampaikan Pak Gede Pasek, juga harus sungguh-sungguh belajar. Siapkan mau kemana arah tujuan kita ke depannya sehingga bisa mempersiapkannya dari sekarang ini," ujar pria yang tak maju lagi di DPD dalam Pemilu 2024 ini.

Baca juga: Mangku Pastika persilakan AWK sikapi keputusan BK DPD sesuai aturan

Selain itu, penting supaya selektif dalam menggunakan teknologi dan dapat memilik mana yang baik dan bermanfaat. Jangan sampai membuang-buang waktu dengan hal yang tidak berguna karena waktu itu tidak bisa dibeli.

"Jika menemui kegagalan, jadikan titik itu untuk belajar lebih giat lagi, evaluasi apa yang menyebabkan kita gagal. Jangan menyalahkan orang lain ketika gagal. Gagal itu belum akhir dari segalanya. Jadikan kegagalan sebagai titik loncatan untuk lebih jauh lagi," ucapnya.

Pastika pun berpesan kepada para siswa dari keluarga tidak mampu yang bersekolah gratis di Ashram Astika Dharma itu agar ketika nanti sudah sukses atau sudah berkuasa supaya jangan lupa untuk berbuat kebaikan.

"Ketika sudah sukses, harus berbagi dan berbuat kebaikan, jangan hanya untuk kepentingan diri sendiri. Jangan sampai ada anak-anak sampai menulis menggunakan kertas rokok seperti saat saya kecil ketika menjadi pembantu di Bengkulu," katanya.

Baca juga: Mangku Pastika: Pedagang di lokasi wisata agar tampilkan sajian kreatif

Dalam kesempatan diskusi yang berlangsung hingga dua jam lebih itu, Pastika juga menceritakan akibat Gunung Agung yang meletus pada tahun 1963, ia bersama orang tuanya harus meninggalkan Buleleng-Bali untuk bertransmigrasi ke Bengkulu.

"Agar bisa melanjutkan sekolah SMP, saya harus menjadi pembantu di Bengkulu. Lalu melanjutkan SMA di Palembang dan menjadi tukang angkut barang di pasar. Baru saat di Akabri saya bisa merasakan tidur di kasur," katanya.

Pastika dalam kesempatan itu juga mengapresiasi keberadaan ashram tersebut yang telah menjadi sekolah dengan penuh idealisme dan bernafaskan Hindu itu. "Ini gerakan berani yang patut didukung," ucapnya.

Sementara itu Gede Pasek Suardika (GPS) mengajak para siswa supaya bisa belajar dari pengalaman Mangku Pastika yang dinilai luar biasa untuk mencapai keberhasilan meskipun di tengah keterbatasan ekonomi dan keadaan yang serba sulit.

"Kunci mencapai sukses itu harus jujur, rajin dan bersyukur. Mengubah mimpi jadi kenyataan itu bisa asal tekun dan kerja keras. Bersyukur sekali kalian bisa mendapatkan motivasi dari Bapak Mangku Pastika," kata politisi juga mantan Ketua Komisi III DPR dan anggota DPD RI itu.

Setelah mendapatkan motivasi dari Pastika, Pasek berharap supaya ke depannya para siswa dapat menunjukkan mental yang lebih baik.

Ashram atau pasraman Astika Dharma yang berdiri beberapa tahun ini menerima siswa-siswi putus sekolah atau yang kurang mampu dari berbagai daerah untuk bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Di pasraman yang cukup luas ini, juga dilengkapi dengan kebun sehingga para siswa dapat bercocok tanam sekaligus ikut melestarikan lingkungan.*

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024