Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengecek kondisi di lapangan untuk melihat kondisi Pantai Melasti, Kabupaten Badung, Bali yang akan menjadi salah satu lokasi Forum Air Dunia atau The 10th World Water Forum (WWF) pada 18-24 Mei 2024.
Sang Made dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Rabu, mengatakan dari pemantauannya memang pantai yang terletak di Kuta Selatan itu cocok untuk menjadi salah satu panggung utama yang dihadiri delegasi hampir 200 negara tersebut.
“Ditambah kita juga akan melaksanakan upacara sesuai kearifan lokal kita yang bertepatan dengan Hari Tumpek Uye, dan kita ingin para delegasi turut menyaksikan langsung upacara tersebut,” kata dia.
Masih dalam pantauannya, orang nomor 1 di Pemprov Bali itu berjalan ke setiap titik ikonik Pantai Melasti, tempat-tempat tersebut umumnya diramaikan masyarakat yang hendak melakukan upacara penyucian diri, biasanya akan dipadati menjelang perayaan hari raya Nyepi di Bali.
Baca juga: Gubernur Bali sebut Forum Air Dunia 2024 undang 34 kepala negara
Titik tersebut antara lain Anjungan Watu Gangga, yang digunakan sebagai tempat upacara agama oleh masyarakat setempat, dan sebagai sarana pemecah ombak.
Nantinya pada pembukaan World Water Forum pada 18 Mei 2024 akan berlangsung bersamaan hari Tumpek Uye atau upacara wujud syukur kepada binatangz karena membantu kehidupan manusia, kemudian pelaksanaan Segara Kerthi, yaitu penyucian dan pemuliaan sumber air sebagai sumber kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia.
Agenda lain, kegiatan pelepasan tukik, sehingga Pj Gubernur Bali memastikan setiap titik yang akan digunakan para delegasi sudah siap, termasuk lokasi masyarakat melakukan upacara persembahyangan.
“Kita harapkan juga masyarakat bisa ikut serta. Mendoakan bersama agar gelaran WWF ini berjalan dengan baik, lancar serta bermanfaat bagi alam Bali,” ujarnya.
World Water Forum yang memilih Bali sebagai lokasi konferensi sendiri pada tahun ini mengangkat tema Water for Shared Prosperity atau Air untuk Kemakmuran Bersama.
Baca juga: Indonesia akan beri contoh konkret pengelolaan air di WWF 2024 Bali
Pj Sang Made menjelaskan bahwa pertemuan ke-10 WWF ini menargetkan peserta 30.000 orang dari 172 negara, sehingga pertemuan internasional di bidang air ini termasuk yang terbesar yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan setiap 3 tahunnya.
“Bali secara resmi diputuskan sebagai tuan rumah pada WWF ke-9 di Dakar, Senegal pada 19 Maret 2022, dengan perolehan 30 dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council. Lewat proses tematik, politik, dan regional yang berlangsung diharapkan akan muncul inisiasi dan ide-ide yang akan dibahas lebih lanjut pada World Water Forum ke-10 Bali yang digelar bulan Mei 2024,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Sang Made dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Rabu, mengatakan dari pemantauannya memang pantai yang terletak di Kuta Selatan itu cocok untuk menjadi salah satu panggung utama yang dihadiri delegasi hampir 200 negara tersebut.
“Ditambah kita juga akan melaksanakan upacara sesuai kearifan lokal kita yang bertepatan dengan Hari Tumpek Uye, dan kita ingin para delegasi turut menyaksikan langsung upacara tersebut,” kata dia.
Masih dalam pantauannya, orang nomor 1 di Pemprov Bali itu berjalan ke setiap titik ikonik Pantai Melasti, tempat-tempat tersebut umumnya diramaikan masyarakat yang hendak melakukan upacara penyucian diri, biasanya akan dipadati menjelang perayaan hari raya Nyepi di Bali.
Baca juga: Gubernur Bali sebut Forum Air Dunia 2024 undang 34 kepala negara
Titik tersebut antara lain Anjungan Watu Gangga, yang digunakan sebagai tempat upacara agama oleh masyarakat setempat, dan sebagai sarana pemecah ombak.
Nantinya pada pembukaan World Water Forum pada 18 Mei 2024 akan berlangsung bersamaan hari Tumpek Uye atau upacara wujud syukur kepada binatangz karena membantu kehidupan manusia, kemudian pelaksanaan Segara Kerthi, yaitu penyucian dan pemuliaan sumber air sebagai sumber kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia.
Agenda lain, kegiatan pelepasan tukik, sehingga Pj Gubernur Bali memastikan setiap titik yang akan digunakan para delegasi sudah siap, termasuk lokasi masyarakat melakukan upacara persembahyangan.
“Kita harapkan juga masyarakat bisa ikut serta. Mendoakan bersama agar gelaran WWF ini berjalan dengan baik, lancar serta bermanfaat bagi alam Bali,” ujarnya.
World Water Forum yang memilih Bali sebagai lokasi konferensi sendiri pada tahun ini mengangkat tema Water for Shared Prosperity atau Air untuk Kemakmuran Bersama.
Baca juga: Indonesia akan beri contoh konkret pengelolaan air di WWF 2024 Bali
Pj Sang Made menjelaskan bahwa pertemuan ke-10 WWF ini menargetkan peserta 30.000 orang dari 172 negara, sehingga pertemuan internasional di bidang air ini termasuk yang terbesar yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan setiap 3 tahunnya.
“Bali secara resmi diputuskan sebagai tuan rumah pada WWF ke-9 di Dakar, Senegal pada 19 Maret 2022, dengan perolehan 30 dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council. Lewat proses tematik, politik, dan regional yang berlangsung diharapkan akan muncul inisiasi dan ide-ide yang akan dibahas lebih lanjut pada World Water Forum ke-10 Bali yang digelar bulan Mei 2024,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024