PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menemukan potensi sumber daya dan cadangan baru minyak dan gas (migas) di lapangan yang sudah ada (existing) di Blok Rokan.
"Penemuan tersebut sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam upaya memperpanjang usia Wilayah Kerja (WK) Rokan melalui kegiatan eksplorasi dengan penerapan studi dan konsep baru," kata EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Edwil, eksplorasi PHR WK Rokan bersama dengan dukungan subholding upstream Pertamina dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan studi dan inovasi dalam upaya eksplorasi untuk meningkatkan jumlah produksi di Blok Rokan, termasuk studi potensi eksplorasi target dangkal.
Salah satunya katanya menyebutkan melalui studi potensi reservoir Telisa WK Rokan yang merupakan studi pemenuhan komitmen kerja pasti WK Rokan di tahun 2022.
"Saat ini produksi rata-rata PHR WK Rokan berkisar 160 ribu barel minyak per hari (BOPD) dari aset seluas lebih kurang 6.400 m2. PHR bergerak cepat mencari sumber daya dan cadangan baru di wilayah kerja paling produktif di Indonesia," katanya.
Baca juga: Cadangan baru di Blok Sakakemang disebut penemuan terbesar keempat di dunia
Perusahaan katanya lagi, berorientasi dan fokus pada penerapan konsep dan teknologi baru di area yang sudah ada (existing). Perusahaan pun lebih cepat memprediksi risiko dan ketidakpastian penemuan cadangan baru di wilayah kerja yang mature kini.
Sementara itu ladang minyak yang sudah matang juga dipandang menarik di masa yang tidak menentu karena investasi yang teratur dan dapat diandalkan.
"Untuk itu Tim eksplorasi PHR WK Rokan melakukan evaluasi kembali seluruh aspek bawah permukaan (geologi, geofisika dan reservoir) di area yang sudah ada dengan mengoptimalkan data seismik dan log sumur terdahulu melalui konsep baru interpretasi bawah permukaan.
Selain itu, PHR juga menerapkan konsep dan pemahaman baru bagi sistem generasi, akumulasi dan pemerangkapan minyak (petroleum system)," katanya.
Penerapan metode ini berhasil menambah portofolio penemuan tambahan sumber daya eksplorasi di tempat (in place) sekitar 350 juta barel minyak di formasi telisa.
Baca juga: SKK Migas sebut cadangan migas Indonesia 800 juta barel
Metode ini berhasil melakukan efisiensi tanpa mengeluarkan biaya investasi eksplorasi signifikan melalui pemboran sumur.
Kegiatan penemuan eksplorasi lain yang saat ini telah dan sedang di maturasi dan evaluasi adalah potensi reservoir Petani, Pematang dan Basement.
Edwil mengatakan penemuan ini juga menunjukkan bahwa meskipun Blok Rokan merupakan wilayah dengan hidrokarbon yang relatif matang, namun masih memiliki sisa potensi eksplorasi yang signifikan.
"Penemuan ini telah memberikan dampak yang sangat positif terhadap target temuan sumber daya baru di Rokan," katanya.
Edwil mengatakan, rencananya sejumlah volume sumber daya baru tersebut akan segera diserahkan dari tim Eksplorasi PHR kepada tim Pengembangan PHR untuk dapat diproduksikan dalam rangka menambah produksi migas sehingga temuan ini nanti mampu menjaga kelangsungan pasokan energi nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Penemuan tersebut sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam upaya memperpanjang usia Wilayah Kerja (WK) Rokan melalui kegiatan eksplorasi dengan penerapan studi dan konsep baru," kata EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Edwil, eksplorasi PHR WK Rokan bersama dengan dukungan subholding upstream Pertamina dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan studi dan inovasi dalam upaya eksplorasi untuk meningkatkan jumlah produksi di Blok Rokan, termasuk studi potensi eksplorasi target dangkal.
Salah satunya katanya menyebutkan melalui studi potensi reservoir Telisa WK Rokan yang merupakan studi pemenuhan komitmen kerja pasti WK Rokan di tahun 2022.
"Saat ini produksi rata-rata PHR WK Rokan berkisar 160 ribu barel minyak per hari (BOPD) dari aset seluas lebih kurang 6.400 m2. PHR bergerak cepat mencari sumber daya dan cadangan baru di wilayah kerja paling produktif di Indonesia," katanya.
Baca juga: Cadangan baru di Blok Sakakemang disebut penemuan terbesar keempat di dunia
Perusahaan katanya lagi, berorientasi dan fokus pada penerapan konsep dan teknologi baru di area yang sudah ada (existing). Perusahaan pun lebih cepat memprediksi risiko dan ketidakpastian penemuan cadangan baru di wilayah kerja yang mature kini.
Sementara itu ladang minyak yang sudah matang juga dipandang menarik di masa yang tidak menentu karena investasi yang teratur dan dapat diandalkan.
"Untuk itu Tim eksplorasi PHR WK Rokan melakukan evaluasi kembali seluruh aspek bawah permukaan (geologi, geofisika dan reservoir) di area yang sudah ada dengan mengoptimalkan data seismik dan log sumur terdahulu melalui konsep baru interpretasi bawah permukaan.
Selain itu, PHR juga menerapkan konsep dan pemahaman baru bagi sistem generasi, akumulasi dan pemerangkapan minyak (petroleum system)," katanya.
Penerapan metode ini berhasil menambah portofolio penemuan tambahan sumber daya eksplorasi di tempat (in place) sekitar 350 juta barel minyak di formasi telisa.
Baca juga: SKK Migas sebut cadangan migas Indonesia 800 juta barel
Metode ini berhasil melakukan efisiensi tanpa mengeluarkan biaya investasi eksplorasi signifikan melalui pemboran sumur.
Kegiatan penemuan eksplorasi lain yang saat ini telah dan sedang di maturasi dan evaluasi adalah potensi reservoir Petani, Pematang dan Basement.
Edwil mengatakan penemuan ini juga menunjukkan bahwa meskipun Blok Rokan merupakan wilayah dengan hidrokarbon yang relatif matang, namun masih memiliki sisa potensi eksplorasi yang signifikan.
"Penemuan ini telah memberikan dampak yang sangat positif terhadap target temuan sumber daya baru di Rokan," katanya.
Edwil mengatakan, rencananya sejumlah volume sumber daya baru tersebut akan segera diserahkan dari tim Eksplorasi PHR kepada tim Pengembangan PHR untuk dapat diproduksikan dalam rangka menambah produksi migas sehingga temuan ini nanti mampu menjaga kelangsungan pasokan energi nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023