Presiden Joko Widodo mengatakan Pasar Induk Among Tani di Kota Batu, Jawa Timur, merupakan pasar terbesar di Indonesia yang dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektare.
Dalam peresmian Pasar Induk Among Tani di Kota Batu, Kamis, Jokowi mengatakan bahwa pasar yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Kota Batu, tersebut merupakan salah satu pasar terbesar yang pernah ia kunjungi di Indonesia.
"Saya melihat ini adalah pasar terbesar yang pernah saya lihat di Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan Pasar Induk Among Tani bisa menampung 2.700 kios dan los, yang seluruhnya bisa dimanfaatkan oleh para pedagang. Pasar Induk Among Tani memiliki zona basah, zona kering, termasuk zona untuk makanan dan kuliner.
Baca juga: Presiden Jokowi ke Jatim resmikan sejumlah infrastruktur
Menurut Jokowi, dengan menempati area seluas 3,4 hektare tersebut, Gedung Pasar Induk Among Tani Kota Batu merupakan bangunan yang megah. Bangunan berlantai tiga tersebut ditata sedemikian rupa dan dinilai sudah sangat bagus.
"Saya tadi sepintas masuk, ditata kiosnya sangat bagus, losnya juga bagus. Untuk kuliner dan makanan juga disediakan, disendirikan," ujar Jokowi.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu dibangun dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp166 miliar dan mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023. Pasar Induk Among Tani juga merupakan salah satu ikon wisata baru di Kota Batu.
Pasar Induk Kota Batu dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan lantai kedua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi. Kemudian lantai ketiga disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi.
Baca juga: Presiden Jokowi dorong petani mulai tanam padi karena musim hujan telah tiba
Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektare tersebut juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.
Pasar Induk Among Tani mulai dibangun pada tahun 2021, dengan daya tampung untuk kurang lebih 2.630 pelaku usaha atau pedagang. Kini pasar tersebut memiliki 1.716 kios dan 914 los.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023