Pekanbaru (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus mengoptimalkan potensi pariwisata gelombang "Bono" di Teluk Meranti agar bisa terus menarik bagi para turis.
"Sebab, dengan fasilitas yang belum sempurna saja masih ada turis yang mau datang," kata Zulkifli dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemkab Pelalawan, di Pekanbaru, Rabu.
Gelombang Bono mulai dikenal secara internasional sebagai ombak di sungai (tidal bore) terpanjang dan terbaik di dunia. Fenomena alam ini terjadi karena pertemuan arus di Sungai Kampar, tepatnya di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
Ia mengatakan, pada Februari mendatang sejumlah peselancar asing menjajak ke gelombang Bono. Kedatangan para peselancar asing itu akan menjadi perhatian dunia, sebab seorang peselancar dari Inggris, Steve King, akan mencoba memecahkan rekor dunia (Guinness World Records) berselancar paling panjang dan terlama di "tidal bore". (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Sebab, dengan fasilitas yang belum sempurna saja masih ada turis yang mau datang," kata Zulkifli dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemkab Pelalawan, di Pekanbaru, Rabu.
Gelombang Bono mulai dikenal secara internasional sebagai ombak di sungai (tidal bore) terpanjang dan terbaik di dunia. Fenomena alam ini terjadi karena pertemuan arus di Sungai Kampar, tepatnya di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
Ia mengatakan, pada Februari mendatang sejumlah peselancar asing menjajak ke gelombang Bono. Kedatangan para peselancar asing itu akan menjadi perhatian dunia, sebab seorang peselancar dari Inggris, Steve King, akan mencoba memecahkan rekor dunia (Guinness World Records) berselancar paling panjang dan terlama di "tidal bore". (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013