Pimpinan Wilayah Bulog Bali Sony Supriyadi memastikan stok beras sebanyak 7.300 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 karena kebutuhan untuk bantuan pangan diperkirakan sekitar 3.000 ton beras.

“Kita aman, kita punya stok yang lebih untuk Natal dan tahun baru. Meski demikian, kita tetap menambah stok,” kata Sony Supriyadi usai penanaman 1.000 bibit bakau di Bendung Gerak Tukad Mati kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat.

Saat ini Bulog Bali masih menunggu kedatangan 4.800 ton beras tambahan dari Jawa Timur untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan pangan akhir tahun, apalagi pariwisata dan ekonomi kian pulih.

“Jadi sampai akhir tahun stok kita masih sekitar 7.300 ton,” sambungnya.

Selain beras yang merupakan penugasan pemerintah, Sony mengatakan mereka juga berupaya memenuhi kebutuhan lain seperti komoditas gula dan minyak.

Baca juga: Bulog Bali mulai bagikan beras gratis ke 194 ribu penerima

Dua komoditas itu bersifat komersil, namun dengan harga jual yang masih lebih rendah dari pasaran karena tujuan mereka hadir sebagai motor pengendali harga.

Selain fokus pada penyediaan stok beras, Bulog Bali juga masih memiliki PR untuk memperpanjang giat penyaluran bantuan pangan sesuai arahan Presiden Jokowi, sehingga ada 1.855 ton beras per bulan untuk alokasi bantuan.

Hingga akhir tahun 2023, BUMN bidang pangan ini juga menargetkan 9.000 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tersalurkan ke pasaran, di mana saat ini sudah sekitar 7.700 ton tersalurkan.

Permintaan atas beras SPHP meningkat di Bali setelah terjadinya kenaikan harga beras September 2023, di mana yang biasanya permintaan 400-500 ton per bulan menjadi 1.000-1.500 ton per bulan.

“Kita masih punya target untuk menaikkan beras SPHP, itu kita target akhir bulan ini bisa mencapai angka 1.300 sampai 1.500 ton,” ujar Sony.

Baca juga: Bapanas berikan beras ke 13.383 KPM di Bangli
 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023