Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) lancar dengan ketersediaan yang aman dan tidak terjadi kelangkaan di seluruh wilayah di Indonesia.
Dalam keterangan di Jakarta, Minggu, Arifin meminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan badan usaha penugasan untuk bekerja sama dalam memenuhi ketersediaan dan pendistribusian BBM di seluruh Indonesia.
"Sejauh ini berjalan baik dan pastikan jangan sampai ada kelangkaan," kata dia.
Dia mengatakan hal itu didampingi Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati dan Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi saat meninjau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (25/11).
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di SPBU yang telah beroperasi sekitar tiga tahun terakhir itu, didapati harga BBM yang dijual tidak berubah, yaitu Rp10 ribu untuk Pertalite dan Rp6.800 untuk Solar.
"Harganya juga tidak berubah, sesuai dengan yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.
Ia mengatakan masyarakat bersyukur karena di wilayah itu sudah terbangun SPBU BBM Satu Harga.
"Jadi, insyaallah BBM Satu Harga itu bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Mereka bisa mudah mendapatkan BBM dengan harga yang terjangkau," ujarnya.
Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi berharap, dengan adanya harga BBM yang sama ini, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
"Mudah-mudahan dengan adanya SPBU ini bisa mengembangkan perekonomian di wilayah Raja Ampat," ujarnya.
Turut hadir dalam peninjauan, antara lain Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro, Direktur Hilir Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Mustika Pertiwi, dan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kunjungi SPBU di Raja Ampat, Menteri ESDM pastikan ketersediaan BBM
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Dalam keterangan di Jakarta, Minggu, Arifin meminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan badan usaha penugasan untuk bekerja sama dalam memenuhi ketersediaan dan pendistribusian BBM di seluruh Indonesia.
"Sejauh ini berjalan baik dan pastikan jangan sampai ada kelangkaan," kata dia.
Dia mengatakan hal itu didampingi Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati dan Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi saat meninjau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (25/11).
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di SPBU yang telah beroperasi sekitar tiga tahun terakhir itu, didapati harga BBM yang dijual tidak berubah, yaitu Rp10 ribu untuk Pertalite dan Rp6.800 untuk Solar.
"Harganya juga tidak berubah, sesuai dengan yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.
Ia mengatakan masyarakat bersyukur karena di wilayah itu sudah terbangun SPBU BBM Satu Harga.
"Jadi, insyaallah BBM Satu Harga itu bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Mereka bisa mudah mendapatkan BBM dengan harga yang terjangkau," ujarnya.
Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi berharap, dengan adanya harga BBM yang sama ini, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
"Mudah-mudahan dengan adanya SPBU ini bisa mengembangkan perekonomian di wilayah Raja Ampat," ujarnya.
Turut hadir dalam peninjauan, antara lain Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro, Direktur Hilir Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Mustika Pertiwi, dan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kunjungi SPBU di Raja Ampat, Menteri ESDM pastikan ketersediaan BBM
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023