Sebanyak 16 orang atlet Muay Thai Indonesia mengikuti seleksi menuju kompetisi internasional di stadium legendaris Rajadamnern Thailand melalui ajang pencarian bakat yang digelar XBC Sportech di Bali.

Para atlet terpilih merupakan hasil pra kualifikasi yang diadakan di Jakarta pada 11 Juni 2023 lalu, dan di Bali akan ada delapan pertandingan yang diikuti oleh empat atlet perempuan dan 12 atlet laki-laki.

“Road to Rajadamnern hadir pertama kali di Indonesia, tujuannya membuka jalan bagi atlet untuk berpartisipasi dalam Rajadamnern World Series (RWS). Pada hari ini kita bisa melihat 16 atlet yang telah siap secara fisik dan mental untuk bertarung di ring besok (25/11) malam,” kata CEO XBC Sportech Verra David di Badung, Jumat.

Ia menyebut kegiatan perdana ini mendapat dukungan dari Kemenpora karena ingin membawa nama muay thai Indonesia, mereka membagi tugas di mana atlet amatir akan dibina pemerintah, sementara ketika mereka hendak menjadi profesional maka akan dibantu oleh manajemen ini.

Vera menyampaikan dua tujuannya dalam hal sosial dan ekonomi, di mana secara sosial ia ingin atlet tanah air menjadi percontohan dan dan menginspirasi, sehingga bisa membuktikan dirinya ke orang-orang sekitar.

Sementara secara ekonomi, mereka bisa memperoleh hak komersil tak terbatas pada dana pemerintah, sehingga ada pemberdayaan ekonomi bahkan sampai mereka pensiun.

Project Manager and Creative Director Road to Rajadamnern Sonny Keswani menambahkan bahwa tak mudah bagi 16 atlet mencapai titik ini, mengingat mereka berasal dari klub berbeda di daerahnya masing-masing.

Nantinya setelah pertandingan di Pulau Dewata, perjalanan mereka pun belum akan usai. Mereka yang menang akan melanjutkan perjalanannya di pelatihan intensif sport science dan berlatih langsung sebulan penuh di Thailand untuk mengikuti kompetisi rutin Rajadamnern seperti KO Night dan Fight Night.

“Pelatihan sebulan di Thailand lalu ikut beberapa rangkaian Rajadamnern sampai puncaknya Rajadamnern World Series yang ada perankingannya,” ujar Sonny.

Tantangan untuk bisa bertanding di stadium muay thai pertama di dunia itu diakui oleh salah satu peserta perempuan asal Bali bernama Made Reyna.

Petarung asal Denpasar yang berada pada kelas 53,5 kilogram itu menyadari bahwa menjadi atlet muay thai harus mengemban risiko besar, apalagi dirinya adalah seorang perempuan.

“Reyna ingin punya pengalaman baru untuk diri sendiri, pasti berharga banget apalagi bisa menang nantinya. Lalu kalau ditanya apa tidak takut, saya dari awal memang ingin jadi diri sendiri jadi semua pasti ada konsekuensi dan saya bisa menerima apapun yang terjadi di ring nanti,” tuturnya kepada media.

Selain Reyna, tiga atlet lain juga berasal dari Pulau Dewata, sisanya tersebar dari Pulau Jawa hingga Kalimantan, di mana mereka semua akan bertemu di atas ring pada Sabtu (25/11) besok di kawasan Mal Bali Galeria.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023