Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan masing-masing ketua parlemen MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) untuk turut mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza, Ukraina, dan kawasan lain yang sedang berkonflik.

"MIKTA harus menjadi kekuatan positif dan konstruktif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global dan regional," kata Puan di Jakarta, Senin.

Menurut dia, konflik global yang terjadi merupakan tanggung jawab bersama negara-negara di dunia.

"Nasib dunia tidak boleh ditentukan oleh segelintir negara," tambah perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR RI tersebut.



Selain membahas soal ketegangan geopolitik global, Puan juga mengajak seluruh parlemen MIKTA untuk terus menjalin hubungan antar-parlemen lewat berbagai kerja sama, antara lain kunjungan antarpimpinan dan anggota parlemen serta upaya saling dukung di forum parlemen internasional.

"Saya percaya, jika kerja sama antarparlemen terus berkembang, maka hubungan bilateral Indonesia dan negara lainnya di MIKTA juga akan semakin kuat," ungkap Puan.

Dia menambahkan bahwa hubungan antara masyarakat MIKTA perlu ditingkatkan guna mempererat hubungan antarnegara anggota MIKTA, seperti melalui kerja sama di bidang pariwisata.

"Pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat mempererat hubungan antarmasyarakat; tidak hanya untuk mengenali masyarakat setempat, tetapi juga wisatawan dapat mengenali budaya negara masing-masing," paparnya.

Baca juga: PBB: Israel hanya izinkan setengah bantuan bahan bakar masuk ke Jalur Gaza

Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Korea Selatan Kim Jin Pyo, Puan secara khusus berharap agar pekerja migran Indonesia (PMI) diberikan kesempatan lebih banyak untuk bekerja di negeri ginseng tersebut.

"Saya juga harapkan dapat lebih banyak PMI untuk dapat mengisi pasar tenaga kerja di Korea," tambah cucu Presiden pertama RI Soekarno.

Sementara itu, pada pertemuan bilateral bersama Wakil Presiden Senat Australia Selatan Andrew Mclachan, Puan mengajak Australia ikut berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan, mengingat Australia merupakan salah satu mitra ekonomi penting bagi Indonesia.

"Saya berharap ke depannya kerja sama di bidang perdagangan dan investasi hendaknya dilaksanakan atas dasar kesetaraan, saling menguntungkan," tuturnya.

Baca juga: Korban tewas di Gaza di atas 12.000 orang

Dalam pertemuan bilateral dengan masing-masing pemimpin parlemen MIKTA, Puan didampingi oleh anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri dan Vanda Sarundajang.

Saat Puan bertemu dengan Andrew Mclachan, Irine mengatakan parlemen Australia menyambut baik ajakan Puan soal investasi di IKN Nusantara.

"Parlemen Australia akan sampaikan pesan Mbak Puan agar berinvestasi di IKN, karena memang Australia punya pengalaman bangun ibu kota," kata anggota Komisi V DPR RI itu.

Baca juga: Presiden Jokowi singgung hak hidup masyarakat Gaza di KTT APEC

Pelaku usaha Australia disebut-sebut akan berinvestasi di pembangunan IKN setelah pendiri dan CEO One Global Capital Iwan Sunito menyatakan ketertarikannya berinvestasi di IKN.

Perusahaan itu kerap berinvestasi pada pengembangan real estate yang berfokus pada penciptaan proyek-proyek pembentukan kota.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan ketua parlemen Turki, Irine mengatakan Turki mendukung pernyataan Puan tentang pentingnya aksi nyata mendukung perdamaian di Palestina.

Saat pertemuan dengan delegasi parlemen Turki, mereka setuju pentingnya negara middle power menyuarakan aksi gencatan senjata agar tidak ada lagi korban rakyat sipil di Palestina. Turki ingin memaksimalkan posisinya sebagai akses terdekat untuk Gaza," ujar Irine.
 
 

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023